"Aku mendengarkan percakapan kalian,"
Mendengar hal itu, Hardi dan Pak Cipto langsung menutup mulut mereka rapat-rapat, kedyanya tampak nyengir membuat Yoga memasang tampang lebih dingin dari biasanya. Hardi, kemudian menoel-noel lengan sahabatnya itu, sambil tersenyum hambar.
"Karena elo itu aneh, makanya kami khawatir, Ga. Bukannya seharusnya sekarang itu elo nangis-nangis darah, dan meratapi nasib GM Group yang ditinggal relasi bisnisnya, ya? Terus kenapa lo malah senyam-senyum sendiri udah kayak laki-laki lagi kasmaran? Apa jangan-jangan elo udah nggak bisa nemuin jalan keluar, hingga lo kehabisan akal dan lo mulai gila, iya? Elo bener-bener mengerikan, Ga!"
Hardi langsung memeluk tubuh Pak Cipto, sambil memasang mimik ketakutannya, sementara Yoga, kini sedang menyenderkan punggungnya di kursi sambil melipat kedua tangannya di dada.