Setelah sampai di tempat acara, Yoga terdiam sebentar di depan pintu ruangan khusus yang rekan-rekan bisnya gunakan sebagai ruang pertemuan itu. Dia membenahi letak dasinya dan menata jasnya barangkali ada sesuatu yang salah di sana. Untuk kemudisn, dia mengembuskan napas beratnya, lalu dia melangkah masuk ke dalam ruangan itu setelah pintunya dibuka.
Dan benar saja, semua relasi bisnisnya sudah berkumpul jadi satu di sana. Mereka agaknya sudah begitu tak sabar menanti kedatangan Yoga. Mereka pun langsung berdiri saat Yoga datang, seolah Yoga adalah tamu agung yang paling dinantikan kedatangannya.
"Pak Yoga," sama mereka, kemudian mempersilakan Yoga duduk di antara mereka, sementara Pak Cipto setia berdiri di belakang Yoga.