"Si… Sisi?" pekik Yoga tak percaya, sebab wajahnya lebih seperti ondel-ondel dari pada bentuk wajah Sisi. Bibirnya pucat dengan lipstick warna peache, blush onnya mentereng, apa lagi eyeshadow dan dan alisnya, benar-benar seperti hantu. Yoga yakin, jika Sisi sekarang berdiri di depan lift dengan lampu temaram, semua orang yang melihatnya akan lari ketakutan.
"Dia mau ke mana, Sayang? Kenapa dandananya seperti ini?" tanya Yoga, Meta hanya bisa nyengir, kemudian dia menundukkan wajahnya takut-takut,
"Saya mau ke pesta ulang tahun kepala HRD yang baru, Pak. Dan saya tidak punya pakaian, jadi pinjam Bu Meta dan dirasin,"
"Apa kamu tidak melihat bentuk wajahmu yang unik itu di cermin?" tanya Yoga yang agaknya gemas dengan kepolosan Sisi ini.
"Yah, bagaimana, Pak. Saya juga tidak bisa riasan," jawabnya polos.
Yoga tampak memijat pelipisnya yang mendadak sakit, kemudian dia memandang ke arah istrinya lagi.