"Kamu itu calon istriku. Bersikaplah seperti calon istri yang seharusnya."
Mendengar ucapa Hardi seperti itu, Kinan tampak tertegun. Dia tak menyangka jika Hardi akan bertindak setegas ini kepadanya. Untuk kemudian, dia terkesiap, kemudian dia memalingkan wajahnya dari Hardi.
"Ehm, maaf, aku sepertinya terbawa suasana," kata Hardi pada akhirnya.
"Fabian sahabat gue, dan lo cemburu ama sahabat gue?" tanya Kinan pada akhirnya.
Mendengar hal itu, Hardi benar-benar tak paham dengan apa yang ada di otak Kinan. Ternyata, Kinan tak paham kalau dia tak suka dengan sesuatu yang terlalu intim yang diciptakan oleh calon istrinya itu.
"Tapi, dia tetep laki-laki, kan? Kamu meluk dia seerat itu, cium pipi dia sampai kayak gitu. Yang kamu lakuin bukan sekadar peluk dan ciuman biasa, Kinan."
"Kan aku hanya pengen Becca cemburu doang."