"Orang itu...," kata Meta pada akhirnya. "Pasti pelayan yang masuk ke kamar kita waktu itu," imbuhnya. Meta kembali menangis di dalam pelukan Yoga. Ini bukan salah Yoga, ini adalah kesalahannya. Ini karena kecerobohannya! Andai waktu itu dia bisa waspada, andai waktu dulu dia bisa curiga, andai waktu dulu otaknya bisa untuk sedikit saja berpikir jika pelayan kamar memaksa untuk membersihkan kamarnya meski dia tak merasa memanggil. Andai... andai....
Yoga langsung mengangkat tubuh Meta ke dalam gendongannya, kemudian mendudukkan Meta di atas kursi riasnya. Mengganti pakaian Meta dengan baju tidur. Kemudian, dia kembali membopong tubuh Meta, untuk dibaringkan di atas ranjang.
Kini, Yoga duduk di tepi ranjang, tangannya terus mengelus rambut Meta yang basah. Sementara Meta terus saja menggenggam tangannya yang bebas. Matanya terpejam, tapi tampak jelas jika dahinya berkerut.