Aku terkejut bukan main, terlebih setelah jatuhnya sosok itu,. Sujiwo tampak menoleh. Dan hal yang membuatku nyaris tak bisa bernapas adalah, tatakala Suwoto menebas kepala Sujiwo dengan parangnya. Mataku bahkan ndhak sanggup untuk sekali saja berkedip. Bagaimana kejadian itu bisa terjadi dengan begitu cepat. Bahkan hanya untuk bernapas saja, dadaku terasa sesak dan ngilu. Suwoto, telah kembali seperti Suwoto yang dulu. Saat pertama kali kami bertemu. Dia tampak beringas, dan bola matanya tampak menyala-nyala.
Dan akhir dari keluarga Sujiwo beserta antek-anteknya ndhak bisa dihindari lagi. Semuanya sudah habis bersimpuh darah, semuanya telah rata dengan tanah. Bahkan kedua kakiku terasa sangat lemah untuk sekadar berdiri. Dan di saat aku nyaris ambruk, Suwoto langsung menangkap tubuhku.