Setelah kami berbasa-basi, Romo dan Biung pun akhirnya keluar. Mereka tampak bercakap-cakap sebentar sembari tampak sangat antusias dengan ideku itu. untunglah mereka mendukungku sekali, coba kalau endhak aku akan berbuat apa nanti.
Kemudian, Mbah Seno diantar oleh Paklik Sobirin untuk menempati kamarnya. Kamar yang sudah kusiapkan sendiri dengan sangat rapi. Kamar itu sengaja kujadikan satu dengan Paklik Sobirin juga Suwoto tatkala mereka menginap. Sebab merekalah yang lebih dekat denganku. Itu sebabnya mereka yang paling kupercaya untuk urusan menjaga Paklik Seno.
Dan pagi ini setelah semuanya bersiap, Setya agaknya memohon kepadaku untuk ditemani ke kota, untuk sekadar membeli peralatan bangunanya itu. awalnya aku ndhak mau, tapi setelah kupikir-pikir aku telah lama ndhak mengunjungi Ningrum akhirnya aku menyetujui. Dengan catatan, belinya di Purwokerto.