Bangun pagiku agaknya sedikit mengejutkan, dan yang lebih mengejutkan bukan perkara aku bangun kesiangan. Akan tetapi, orang-orang yang sudah berkumpul di kamarku. Melihatiku seperti aku ini seseorang asing yang sangat aneh di mata mereka.
Terlebih, Romo dan Biung. Dari tatapannya yang tampak aneh itu benar-benar membuatku bingung. Keduanya tampak mengulum senyum, seolah-olah ada yang lucu dariku. Yang aku sendiri ndhak tahu entah apa itu.
"Kenapa kalian ada di sini? Melihatku dengan cara seperti ini?" selidikku. Sebab ndhak hanya orangtuaku, ada Manis, dan Rianti juga. Mereka ini benar-benar sangat aneh luar biasa.
"Ndhak, kami ndhak ada apa-apa...," kata Rianti berbicara. "Kami hanya kagum lho, melihat Abimanyu bisa tidur di sini. Bersama dengan Kangmas."
"Lho memangnya kenapa?" tanyaku yang agaknya semakin bingung dengan ucapannya itu.
