Paginya aku membuka mata, kamar sudah tampak sepi. Kulihat lagi jam dinding, ternyata ini sudah ndhak lagi pagi. Ini sudah jam 09.00 dan ini adalah waktu yang sangat siang bagi Kemuning untuk sekadar melakukan aktifitasnya. Aku langsung mengambil handuk buru-buru untuk mandi. Untuk kemudian, aku melihat Manis sekilas yang hanya melihat ke arahku tanpa mengatakan apa pun itu. sementara aku juga sama, hanya memandangnya tanpa mengatakan apa-apa. Bodoh memang aku ini, bukankah hal ini sama saja aku membuatnya semakin berpikir yang endhak-endhak kepadaku? Namun nanti dulu kita bahas itu, sebab sekarang aku harus pergi ke kebun teh untuk kemudian bicara dengan Setya perkara masalahnya.