Pelan, aku buka pintu kamar. Kemudian aku mengenda-endap ke arah ranjang tatkala melihat Manis tampak terlelap. Aku duduk di sampingnya, melihat Manisku tidur dengan begitu lucu. Untuk kemudian, kurogoh saku jaketku. Sebuah cincin emas yang baru saja kubeli di pasar tadi. Kuraih jemari mungilnya, kemudian kusematkan cincin itu di jari tengahnya. Cincin dengan permata jamrud sebagai hiasannya. Tampak sangat cantik tatkala berada di jemari putihnya. Aku kembali tersenyum, kemudian kukecup punggung tangannya dengan sayang.