Pagi ini aku sudah menyiapkan sarapan, yang baru saja dibeli oleh Suwoto. Suwoto datang tepat satu jam sebelum aku datang di Jakarta tadi malam.
"Juragan,"
"Hm?"
"Dokter Setya kok Juragan tinggal di Kemuning, toh,"
"Oalah Gusti, lupa aku!"
Duh Gusti, iya... kenapa aku sampai lupa meninggalkan Setya sendirian di Kemuning, toh. Kenapa aku sampai lupa menghampirinya dan membawa kembali ke Jakarta, toh. Lalu, di mana gerangan bocah sialan satu itu?
"Iya, Suwoto, aku lupa mengangkutnya ke Jakarta. Duh Gusti, lantas bagaimana ini? Apa dia ikut kamu kembali ke jakarta?" kutanya. Suwoto tampak menggeleng.
"Endhak, Juragan. Pak Dokter bersikeras menunggu Juragan. Bahkan dia bilang, ndhak mungkin Arjuna melupakannya. Karena Arjuna adalah kawan kentalnya."