Aku pun duduk di kursi kamar, sembari memerhatikan tanganku yang telah diolesi salep oleh Biung. Sungguh, aku ndhak pernah menyangka, jika luka yang didapat dari sekadar menggoreng telur akan sehebat ini. Atau malah aku yang terlewat ceroboh?
Kulirik Manis yang tampak baru saja keluar dari kamar mandi, dia sudah mengenakan pakaian baru dengan lengkap. Hendak ke mana dia sepagi ini? Toh kurasa kuliah hari ini libur. Apa dia hendak pergi dengan Ningrum? Tapi, jika benar dia hendak pergi, seharusnya Ningrum atau pun semua orang yang ada di rumah ini pasti mengabariku tadi. Tapi, semuanya diam saja, ndhak mengatakan apa-apa.
"Mau ke mana kamu, Sayang?" tanyaku, karena melihatnya mengambil tas beserta sebuah buku.
"Bimbingan skripsi," jawabnya. Singkat, padat, dan jelas.
Aku diam sesaat, dia mau keluar di hari libur seperti ini, terlebih berdalih sedang bimbingan skripsi? Dan, dia ndhak meminta izin kepadaku?