"Manis, kenapa kamu menjauh, Ndhuk? Apakah kamu ndhak rindu dengan Kangmas?" tanyaku. Rasanya benar-benar sangat rindu melihat wajah istriku, rasanya aku ingin sekali melihatnya bermanja-manja denganku. Namun tampaknya, apa yang kuinginkan berbeda dengan apa yang diinginkan oleh Manis, sambil menangis dia diam. Bahkan seolah ndhak ingin berjanak dari tempatnya.