Dia berjalan cepat ke arah pintu, kemudian mengunci pintu itu dengan rapat. Lalu dia kembali, sambil membuka jas kebesarannya. Lalu, dia membuka kancing-kancing kemejanya. Dan setelah itu, dia membuka selimut yang menutupi tubuhku. Lagi, aku kembali kaget, saat tahu jika aku ndhak memakai pakaian. Lantas di mana bajuku? Apakah perempuan ini juga yang telah melepaskannya?
"Tenang, Sayang. Aku akan membuat ini menjadi lebih mudah untuk kita," bisiknya.
Dan entah apa yang terjadi, semuanya berjalan begitu cepat. Dia sudah duduk di atasku dan semua itu terjadi dengan sempurna. Yang aku rasakan hanya satu, rasanya hatiku sakit luar biasa. Karena aku merasa telah diperkosa dengan cara yang sangat menjijikkan seperti ini. Ditambah lagi, aku telah mengkhianati Manis. Manisku.
Aku menahan napas tatkala dia terus menggodaku di berbagai titik sebisanya. Namun, saat kami menyatu, betapa kaget aku. Dia masih... perawan?