Sore ini, aku sedang memilah-milah bukuku yang ada di balai kerja. Sembari menyuruh Paklik Sobirin dan Suwoto membersihkan beberapa bukuku yang berdebu. Namun, entah kenapa, tumben benar keduanya diam membisu seperti itu. Atau malah, keduanya tampak berbisik-bisik. Aku benar-benar ndhak tahu dengan apa yang mereka bicarakan. Sepertinya pembicaraannya sangat rahasia. Dan yang lebih membuatku ndhak paham adalah, sejak kapan keduanya main rahasia-rahasiaan denganku.
Setelah merasa cukup penasaran, aku pun meletakkan bukuku, berjalan pelan kemudian berdiri tepat di balik pilar kayu yang ada di dekat mereka. Yang saat ini kebetulan sedang mereka punggungi.