Sore ini, setelah perjalan kami yang cukup jauh dari Jakarta ke Kemuning. Aku langsung mengajak Paklik Junet pergi ke Berjo, melihat langsung bagaimana keadaan asli dari tumbuhan tembakau di sana.
Dan rupanya, apa yang kubayangkan ndhak seburuk kenyataan. Faktanya, masih ada kurang-lebih separo dari tanaman tembakau yang masih bisa diselamatkan. Sykurlah, meski nanti mengalami banyak rugi, seendhaknya kita masih bisa panen. Meski itu bukan panen raya.
"Jadi, mentimun, dan wortelnya bagaimana? Dimakan tikus-tikus juga atau endhak?" tanyaku kepada Suwoto, yang sedari tadi sudah menundukkan kepalanya dalam-dalam, tatkala aku bertandang ke sini.