Chereads / Dream, Hope, and Love / Chapter 4 - 4. Ciuman Pertama

Chapter 4 - 4. Ciuman Pertama

Selepas sarapan pagi bersama, Dira pun berkeliling rumah besar milik Aditya. Sekarang gadis itu tengah di area belakang rumah yg memiliki kolam renang yg sangat besar dan bersih. Gadis itu begitu terkesima melihat kolam renang yg begitu besar. Baru kali ini dia bisa melihat secara langsung kolam renang yg besar dan bagus seperti ini. Biasanya dia hanya melihat di iklan yg ada di televisi saja atau brosur - brosur hotel bintang lima yg dia dapat saat bekerja di toko kosmetik.

Aditya yg keluar dari dalam kamar dengan kemeja dan jas lengkap pun mencari keberadaan gadis itu. Aditya menuju kamar tamu tempat Dira tidur pun tak mendapati gadis itu disana. Lalu dia pun turun menuju ruang tengah dan ruang makan. Tapi gadis itu masih tak terlihat.

" Dimana Dira??." tanya Aditya kepada salah satu pelayan yg tengah membersihkan ruang keluarga rumah itu.

" Maaf tuan. Siapa yg anda maksud?." jawab pelayan itu tak mengerti. Yah memang seluruh penghuni rumah itu belum ada yg mengetahui nama gadis yg di bawa nya semalam.

" Wanita yg tadi sarapan denganku." tukas Aditya.

" Oh nona itu. Sekarang dia sedang ada di belakang tuan. Di kolam renang." jawab pelayan itu dengan hati - hati.

Aditya pyn langsung melangkahkan kaki nya menuju tempat yg di maksud pelayan tadi. Terlihat gadis itu tengah mencelupkan kedua kaki nya masuk ke dalam kolam itu dan menggoyang - goyang kan dengan sedikit bernyanyi lirih.

" Kenapa dia terlihat manis sekali." gumam Aditya dalam hati.

Dira yg merasa sedang di perhatikan pun langsung menoleh ke arah tempat Aditya berdiri.

" Tuan!. Eehh kak Adit!. Sedang apa berdiri disana. Ayo kesini!." seru Dira sambil tersenyum senang.

Aditya pun melangkah mendekat ke arah gadis itu.

" Apa kau ingin berenang?." tanya Aditya sambil jongkok di samping Dira duduk.

" Tidak. Aku tidak bisa berenang." sahutnya sambil menatap ke arah kolam yg luas itu.

" Lalu kenapa duduk disini?. Kalau kau tercebur siapa yg akan menolongmu?." tanya Aditya heran.

" Aku hanya ingin duduk saja. Kolam ini sungguh bagus sekali. Aku belum pernah melihat kolam sebagus ini. Ini seperti yg ada di televisi dan brosur hotel yg pernah aku lihat." tukas Dira senang.

Aditya pun tersenyum mendengar ucapan gadis polos itu.

" Eehh kak Adit mau kemana?. Kok sudah rapi begini." tanya nya sambil memperhatikan lelaki di sampingnya yg sudah rapi dengan balutan setelan jas berwarna grey itu.

" Mau kerja lah. Memang kamu pengangguran." sahut Aditya bercanda.

Dira seketika terdiam. Bagi Aditya itu suatu candaan. Tapi bagi Dira itu suatu hal yg sensitif yg dia dengar. Air muka nya berubah menjadi murung. Aditya pun yg melihat perubahan wajah gadis itu pun langsung terdiam menatap wajah Dira lekat - lekat.

" Maaf aku tidak bermaksud menyinggungmu." seru Aditya menyesal.

" Tidak apa - apa. Memang begitu kan kenyataannya." jawabnya lesu.

Aditya merasa sangat bersalah telah membuat wanita itu kembali bersedih.

" Apa kau mau bekerja juga." tanya Aditya.

" Mau .. Mau .." Dira langsung menyauti dengan senang.

" Ganti baju mu. Aku akan mencarikan pekerjaan yg cocok untukmu." seru Aditya.

Dira pun langsung berdiri dengan begitu senang. Hingga dia pun tepeleset dan langsung tercebur ke kolam renang.

" Dira!!." teriak Aditya.

" Aahh .. Too .. loong ... Bluupp bluupp." teriak gadis itu dengan suara yg tidak begitu jelas.

Aditya pun langsung menceburkan dirinya ke dalam kolam renang untuk menolong gadis itu. Di raih nya tubuh Dira dan di angkat setinggi mungkin tubuh gadis itu.

" Aahh kak Adit .." seru Dira sambil berusaha mengatur nafas nya yg kemasukan air kolam.

" Dira kau baik - baik saja?." tanya Aditya sambil terus mengangkat tubuh gadis itu. Dira mengangguk mengiyakan.

" Kenapa kau begitu ceroboh." tukas Aditya kesal. Dira melingkarkan tangannya ke leher Aditya. Kini posisi mereka berdua saling berhadapan. Aditya menatap wajah gadis yg di gendongnya ini. Begitu pun Dira. Dia juga menatap wajah lelaki yg sudah dua kali menolong hidupnya.

Jantung mereka berdua pun berdegup dengan kencang. Para pelayan dan pengawal pribadi Aditya yg mendengar teriakan tuannya tadi langsung berlari menghampiri suara tuannya. Mereka takut terjadi apa - apa dengan tuannya tersebut.

Tapi apa yg mereka lihat. Mereka melihat tuannya sedang berada di dalam kolam renang sambil menggendong tubuh gadis yg semalam di bawa nya pulang. Mengetahui bahwa tuannya baik - baik saja dan dalam posisi yg di bilang romantis. Mereka para pelayan dan pengawal pun mundur secara perlahan dan meninggalkan tempat itu dengan tenang tanpa menimbulkan suara.

Aditya dan Dira pun masih saling menatap satu sama lain. Ada sebuah getaran yg belum pernah mereka rasakan sebelumnya disana.

" Kak Adit ... Aku baik - baik saja. Terima kasih sudah menolongku lagi. Dan ... Maaf sudah menyusahkanmu kembali." ujar Dira lirih.

Aditya masih terdiam menatap wajah gadis itu. Tiba - tiba tatapan mata Aditya berpusat pada bibir merah perempuan yg di gendong nya itu. Entah apa yg merasukinya, Aditya pun langsung mengecup bibir merah gadis itu.

Dira melotot kan matanya saat mendapat serangan tiba - tiba dari lelaki di hadapannya itu. Tangan Aditya memeluk tubuh nya dengan sangat erat. Dira pun tiba - tiba merasakan hangat di sekujur tubuhnya. Dia pun memejamkan matanya dan menikmati ciuman pertama nya itu. Aditya yg merasa tak ada penolakan dari gadis itu pun semakin dalam dan semakin dalam dan lembut melumat bibir gadis itu.

Cukup lama mereka berdua saling berpagut dalam kehangatan itu. Dengan nafas yg tersengal - sengal, Aditya melepas bibirnya dari bibir perempuan itu. Dira pun tampak mengatur nafas nya yg memburu itu. Ditatap nya wajah gadis itu dan di cium nya kening Dira dengan sangat lembut. Dira pun sampai memejamkan matanya kembali menikmati sentuhan bibir lelaki itu yg mendarat di kening nya.

Dira yg merasa sangat malu terhadap Aditya langsung memeluk tubuh lelaki itu dengan erat. Aditya tersenyum senang dan berjalan menaiki tangga yg ada di kolam lalu membawa tubuh Dira dan tubuhnya yg basah kedalam rumah.

Aditya masih menggendong tubuh Dira hingga menaiki tangga rumah tersebut dan masuk ke dalam kamar milik Aditya. Para pelayan disana yg melihat kelakuan tuannya dan Dira itu pun hanya terdiam dan tak berani berkata apa - apa.

Di dalam kamar nya, Aditya pun membawa Dira masuk kedalam kamar mandi dan memasukkan tubuh gadis itu ke dalam bath tup yg ada di dalam sana.

" Mandilah. Aku akan menunggumu di luar." seru Aditya kepada Dira. Dira hanya mengangguk mengiyakan sambil terus menunduk.

Aditya keluar dari dalam kamar mandi dan menutup kamar mandi tersebut. Setelah pintu kamar mandi tertutup, Dira memegangi bibir nya yg tadi telah di cium oleh Aditya. Pipi nya merona merah. Belum pernah dia merasakan hal seperti ini.

" Ciuman pertama ku!!. Aku tidak menyangka. Ciuman pertama ku dengan kak Adit." gumam Dira dalam hati. Gadis itu memegangi dadanya yg masih berdegup dengan sangat kencang.

" Kenapa aku sangat berdebar - debar seperti ini. Apakah mungkin ini yg di namakan cinta?." gumam Dira kembali.

Sementara Aditya yg berada di luar kamar mandi pun juga merasakan hal yg sama dengan Dira. Dia begitu kaget dan tak percaya bisa melakukan itu kepada gadis yg baru di kenalnya itu. Aditya memegangi dadanya yg bergetar hebat.

" Apa yg telah aku lakukan??. Kenapa aku seperti ini??. Aku tidak seperti ini ketika dengan gadis - gadis lainnya. Tapi dengan Dira. Kenapa aku jadi seperti ini?. Aditya kenapa kau begitu bodoh sekarang." dengus Aditya tak mengerti dengan perasaannya saat ini.

Aditya mendudukan tubuhnya di atas sofa yg ada di sana.

Ceklek.

Pintu kamar mandi pun terbuka. Terlihat Dira keluar dari dalam kamar mandi menggunaka piyama mandi yg ada di dalam kamar mandi tersebut.

Aditya yg semula duduk, langsung berdiri saat melihat Dira keluar dari dalam kamar mandi.

" Kak Adit, apa kau punya baju kering untukku. Baju yg tadi basah." tukas Dira malu - malu.

" Iya. Ada. Tunggu sebentar." jawab Aditya lalu berjalan mendekati sebuah ruangan yg ada di samping kamar mandi. Ruangan itu adalah lemari pakaian Aditya dan tempat menyimpan semua koleksi jam tangan dan barang - barang pribadi Aditya.

Aditya membuka sebuah lemari dan mengambil sweeater dan celana olah raga untuk Dira.

" Pakai ini dulu. Aku tidak punya pakaian wanita. Nanti aku akan suruh Alvian membelikan untukmu." seru Aditya.

" Baiklah. Aki akan ganti baju di kamar tempat ku tidur semalam. Kak Adit cepat mandi dan ganti baju juga. Biar tidak masuk angin." ujar Dira lalu beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Aditya pun kembali masuk ke dalam ruangan pakaian dan mengambil baju santai untuk dia pakai dan masuk kedalam kamar mandi dan menenggelamkan tubuhnya ke dalam bak kamar mandi itu. Sambil berendam sambil menenangkan gejolak di dalam hatinya itu.