Chereads / Isekai Medic and Magic / Chapter 89 - Chapter 3

Chapter 89 - Chapter 3

"Bosaaaaan! Aku bosaaaan di akademi teruuuusss!"

Masa libur akhir tahun ajaran seperti ini adalah yang paling membosankan bagiku. Aku tidak mungkin pulang. Untuk perjalanan pulang saja, sudah memakan waktu 2 bulan di perjalanan. Kalau dijumlahkan dengan perjalanan kembali ke akademi, berarti totalnya sudah 4 bulan.

Padahal liburnya hanya 1 bulan.

Sial. Aku benar-benar bosan. Semua orang yang kukenal di kelasku sebelumnya sedang berlibur di rumah mereka masing-masing. Sedangkan orang dari kelas lain, aku tidak mengenal satupun dari mereka.

"Aaaa ya udah, aku jalan-jalan aja deh ke kota!"

Aku mencari hiburan saja di kota. Siapa tahu hari ini ada hal yang menarik. Sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan untuk menghabiskan waktu di sini.

Sedangkan urusan merawat dan memberi makan Valdash, Minor Wind Dragon peliharaanku sekaligus partnerku dalam bertempur, sudah kulakukan tadi pagi. Naga hanya perlu makan sekali dalam sehari. Tapi sekali makan, aku harus memberikannya daging hewan dalam jumlah besar agar perutnya kenyang.

Pada masa dimana kami baru saja dipasangkan, yaitu saat aku baru memulai pendidikan formal untuk menjadi Dragoon di usiaku yang masih 10 tahun waktu itu, Valdash masih sedikit liar. Dia akan mengamuk jika tidak diberi makan sampai dia puas.

Tapi seiring berjalannya waktu, dan karena selalu aku yang mengurusinya setiap hari, dia jadi semakin jinak kepadaku. Semarah-marahnya dia karena kesalahan yang kuperbuat, dia hanya akan ngambek dan tidak mau kuperintah.

Valdash ini, khusus disiapkan Ayahku untuk mendampingiku ketika aku memutuskan untuk menjadi Dragoon seperti sekarang. Ayahku adalah Raja di Kerajaan Sandoria, kerajaan terbesar dengan militer terkuat di Benua Zegga. Dan aku, adalah Putri ke-5 dari Kerajaan Sandoria. Ayah memberikan Naga elemen angin karena dapat terbang dan bergerak sangat cepat, walaupun kekuatan serangannya tak sekuat Naga Api.

Tentang Naga dari 4 elemen, mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Naga Air memiliki damage paling lemah, tapi dapat menyelam dan berenang ke dalam air, selain juga bisa terbang. Namun, Naga Air sangat kuat jika harus melawan Naga Api karena elemennya menang. Naga Api, tentunya mempunyai damage paling besar, tapi poin-poin lain biasa saja. Naga Tanah memiliki ketahanan tubuh yang sangat kuat, serangan fisik yang lumayan kuat, juga damage yang tinggi, tapi pergerakannya sangat lambat (cocok untuk Tank). Sedangkan Naga Angin, memiliki kecepatan tinggi dan damage yang lumayan kuat, tapi ketahanan fisiknya kurang.

Statusku di keluarga royal Kerajaan Sandoria tidak terlalu tinggi. Putri ke-5, sangat jauh dari tahta kerajaan. Oleh karena itu, ketika aku mengatakan kepada Ayah bahwa aku ingin sekali menjadi Dragoon, dia sangat mendukungku.

Mungkin, di pikirannya adalah, bagus sekali jika aku berhasil menjadi Dragoon yang hebat. Aku bisa menjadi Komandan Korps Dragoon yang akan memimpin Pasukan Elit Kerajaan Sandoria ke medan perang. Begitu pikirku.

Tapi aku tidak mempermasalahkan itu. Karena di lubuk hatiku yang paling dalam, aku juga menginginkan posisi itu. Aku ingin memimpin pasukan besar dari atas punggung Naga di medan perang. Pasti keren sekali.

Aku berjalan keluar dari akademi, berkeliling Kota Arvena yang 99% masih sama dengan hari kemarin. Aku berharap menemukan 1% perbedaan itu hari ini.

Dari siang, sampai senja menjelang, kuhabiskan waktu untuk melihat-lihat toko armor dan senjata. Aku berharap ada barang baru yang dipajang yang dapat kubeli untuk kugunakan dalam pertarungan. Karena halberd dan armor yang kubawa dari istana dulu, memiliki kualitas yang terlalu bagus untuk digunakan sehari-hari. Aku hanya akan menggunakannya untuk event yang penting saja.

Sedangkan armor dan halberd untuk aktivitas latihan sehari-hari yang kubeli sekitar 1 tahun yang lalu, kelihatannya sudah mulai jelek. Ada banyak goresan kecil di sana sini. Sudah tidak pantas lagi untuk dikenakan oleh seseorang dari keluarga royal sepertiku.

"Semogaaa ada armor dan halberd berkualitas tinggi yang dijual di toko armor dan senjata. Aku nggak mau pake yang kualitas petani miskin." Aku berbicara kepada awan di langit.

Aku menuju sebuah toko armor dan senjata terbesar di Kota Arvena. Wah, ada armor baru dipajang di etalasenya. Armor set berwarna kehijauan, dengan bahan yang sedikit mengeluarkan cahaya redup. Sepertinya terbuat dari bahan mithril.

"Oooi! Penjaga tokooo!"

"Iya, saya datang, Tuan Putri!"

Wow? Dia mengenaliku sebagai Tuan Putri? Haha... Aku suka ketidak-apatisan pemilik toko ini.

"Ini." Kataku sambil menunjuk scale armor set yang dipajang di etalase.

"Wah! Seperti yang kami duga, Tuan Putri memang memiliki selera yang sangat tinggi! Ini adalah armor dengan kualitas yang paling tinggi di toko kami!" Jelas penjaga toko sambil mengambil armor itu dari etalase.

Cih! Armor set yang kubawa dari istana memiliki kualitas yang lebih tinggi. Tapi, tak apalah. Namanya juga orang jualan.

"Bahannya terbuat dari komposit mithril dan adamantium kualitas atas sehingga dapat memberikan Def dan Mdef yang sangat tinggi! Konstruksi plat-plat dengan sendi yang tidak kaku pada bagian-bagian vital, di atas dasar chainmail, akan mempermudah Tuan Putri untuk bergerak bebas namun tetap melindungi dengan efektif. Lalu di bagian luar dari seluruh permukaan armor dilapisi dengan lapisan campuran emas dan perak, sehingga menghasilkan warna kehijauan yang tidak mudah terkikis. Sangat cocok untuk Tuan Putri yang hobi bertarung!" Jelas penjaga toko lagi.

Hah. Manis sekali rayuan penjaga toko ini. Tapi aku bukan termakan oleh promosinya. Aku memang ingin membelinya dari awal. Karena warnanya cocok dengan warna sisik Valdash.

"Berapa?"

"Untuk Tuan Putri, kami tidak akan memberi harga mahal! 500 Balvaran Gold (BG) saja!"

Itu namanya mahal, tolol... Untuk kualitas yang biasa saja... Tapi aku malas menawar. Lumayanlah daripada aku harus menggunakan armor jelek yang ada di kamar asramaku.

"Bungkus. Terus... Ada halberd, nggak?"

"Terima kasih, Tuan Putri! Tentu saja kami punya! Mari, saya antarkan!" Jawab penjaga toko itu, menggebu-gebu.

Pada akhirnya, aku menghabiskan 785 BG untuk satu set armor beserta halberd yang berwarna kehijauan. Next time aku berlatih tarung bersama Valdash, kami akan terlihat keren dan serasi.

Setelah puas berbelanja, aku kembali ke akademi. Aku membayar pegawai toko untuk membawakan armor dan halberd baruku.

Saat masuk ke area akademi, kulihat ada seseorang yang kukenal. Si Androa, Dwarf lemah yang tak memiliki kekuatan magic. Tapi sangat terampil dalam alchemy. Ternyata dia kembali lebih cepat.

***

Keesokan harinya, aku merawat Valdash hingga siang hari. Lalu aku berencana keluar untuk mencoba armor dan halberd baruku. Saat melewati lapangan, aku melihat Androa lagi. Dia sedang menguji sesuatu.

"Oi! Dwarf lemah! Ayo ikut aku berburu monster! Biar badan nggak karatan!" Teriakku kepada Andora.

"Ok! Aku juga ingin mencoba alat pelontar baruku!"

Setelah Andora bersiap-siap sebentar, kami pun berangkat ke wilayah pinggiran Kerajaan Elysium. Untuk berburu monster Centirage yang dikabarkan sering muncul dan mengganggu penduduk desa terdekat.

Andora kuizinkan naik ke punggung Valdash. Selama di akademi ini, baru Andora saja yang kuizinkan naik ke punggung Valdash. Entah kenapa, aku tidak melarangnya, padahal kepada yang lain aku sangat tidak suka bahkan jika mereka hanya mencoba menyentuh Valdash. Entahlah.

Setelah beberapa jam terbang ke tujuan, akhirnya kami sampai.

"Halea, turunin aku di sana." Kata Andora menunjuk lokasi yang tak jauh dari Centirage.

"Ok." Aku tak mempertanyakan alasannya karena kutahu dia punya rencana.

Centirage. Monster kelas D tingkat bawah. Panjangnya sekitar 5-6 meter. Monster kelabang raksasa. Memiliki taring beracun yang mematikan. Tubuhnya terlindungi oleh lapisan cangkang yang keras.

Setelah Andora kuturunkan, aku dan Valdash kembali lepas landas dan langsung menyerang kerumunan Centirage.

"Valdash! Tembak!"

"Grraaahhh!"

*Dhuff dhuuff dhuufff*

*Daaarrr daaaarrrr daaarrrr*

Magic berupa bola udara yang dikompresi dan ditembakkan dengan sangat cepat, dilepaskan oleh Valdash. Setiap tembakannya dapat membuat putus tubuh Centirage. Dengan 3 tembakan saja, 1 Centirage mati dan 2 sekarat. Sesuai perkiraanku, Minor Dragon tetaplah yang terkuat di antara monster kelas D.

*Shpaaang!*

*Blaaaarrr*

*Shpaang!*

*Blaaaarrr*

Andora tidak hanya menonton Halea bersenang-senang. Dengan Androazer Mk.I ia melontarkan beberapa Napalm Vial. Skill Alchemist yang membuat racikan yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

"Kriiieeeeekkk!"

"Kkkrrrrrrrrrrrkkkkrrrrrr!" Centirage mengeluarkan suara berderit karena takut dengan api.

Andora tidak menembakkan Napalm Vial untuk membakar Centirage. Tapi dia membuat tembok api agar Centirage tidak mendekatinya. Dia paham kalau Centirage takut akan api.

*Shpaaang!*

*Shpaang!*

*Chaaaassssssssshh*

Setelah Andora yakin aman, dia melontarkan Acid Vial berkali-kali dengan jeda yang tidak terlalu lama. Acid Vial adalah racikan Alchemist yang merupakan cairan asam sangat keras. Mampu melelehkan cangkang dari Centirage. Beberapa di antaranya meleset, tapi banyak yang kena.

"Haha! Lumayan juga mainanmu, Dwarf cupu! Makasih! Wind Blade! Wind Blade! Wind Blade! Wind Blade!"

Halea melihat yang dilakukan oleh Androa, dari atas punggung Valdash. Androa melontarkan vial-vial kaca kepada kerumunan Centirage tersebut. Cangkang keras milik Centirage langsung meleleh dan rapuh ketika vial tersebut pecah di permukaannya.

Melihat itu, Halea langsung mengirimkan magic Wind Blade ke titik-titik yang rapuh dari Centirage tersebut. Wind Blade dengan mudah menembus cangkang yang sudah rapuh lalu menghancurkan bagian dalam yang lunak dari Centirage.

Normalnya, skill setingkat Wind Blade tidak akan mampu menembus cangkang Centirage. Tapi, jika mereka bekerjasama seperti ini, semua menjadi lebih mudah. Mereka semakin bersemangat untuk menghabisi segerombolan Centirage itu.

Namun, tiba-tiba Halea mendapatkan serangan dari jauh. Bukan, bukan dari Centirage. Karena Centirage tidak dapat mengeluarkan skill magic Stone Bullet!

***

"Ha? Siapa itu? Kenapa orang itu tiba-tiba menyerang Halea?" Androa bertanya pada angin yang berhembus.

Seorang Mage, kira-kira seumuran mereka, tiba-tiba datang dengan terbang lalu menyerang Halea. Untung Halea bisa menahan serangan dadakan dari Mage itu. Tapi kemudian mereka berdua jadi bertarung.

Oh, ya sudah. Kubiarkan saja selama tidak ada yang membahayakan. Pertarungannya lumayan seru. Tapi, untuk jaga-jaga, kumasukkan 2 Firework Vial ke dalam Androazer Mk.I kalau sewaktu-waktu aku harus menghentikan mereka. Dan Sleep Bomb juga sudah ready di tanganku.

Mereka saling bertukar serangan sekarang. Bahkan, Halea sampai terbang meninggalkan Naganya. Wah, Halea terjerat! Tapi Valdash menolongnya. Mereka berdua adalah tim yang hebat...

Setelah beberapa kali bertukar serangan, Mage itu terlempar ke darat, lalu Halea dan Naganya membombardir dengan magic dan Breath Attack. Tapi serangan mereka tidak mempan. Kemudian, Mage itu membalas dengan magic yang kelihatannya akan membahayakan Halea dan Naganya.

Ok, inilah batasnya. Aku yakin magic yang akan dikeluarkan Mage itu sangat berbahaya. Aku harus menghentikan mereka sekarang!

"Cukup sampai di situ, orang-orang tolol! Berhenti, Halea!" Teriakku.

*Shpaang!*

*Dhuaaarrr wiii wiiii darr darrr daarr wiiii blegaaarrr*

Kembang api dari Firework Vial-ku berhasil mengalihkan perhatian Mage itu sehingga dia tidak jadi menembakkan magic yang berbahaya. Lalu, sebelum dia melakukan tindakan lain, aku harus melumpuhkannya.

*Whuuuuttt*

*Poooffff*

Yap. Sleep Bomb tepat di wajahnya. Hampir secara instan, orang itu langsung jatuh tertidur di tanah.

"Kenapa orang gila ini!? Nggak ada angin, nggak ada hujan, langsung aja dia nyerang aku!" Halea marah-marah.

"Udah, yuk balik. Centirage sisanya juga udah kabur semua, Hal. Kita tinggalin aja orang itu."

"Bentar....... Hoorkkk, CUIIIHH!!!" Halea meludahkan dahaknya di kepala Mage yang tertidur itu, lalu menjemputku.

Kami kembali ke akademi. Halea sepertinya sudah cukup puas setelah meludahi kepala Mage aneh bin gila itu. Aku pun tidak protes saat dia melakukan itu.

Empat hari lagi, tahun ajaran baru akan dimulai. Aku akan menghabiskan waktu membuat vial-vial yang isinya lebih kuat. Seperti Stronger Explosive Vial, Stronger Acid Vial, Paralyze Bomb dan lainnya.

***BERSAMBUNG***

______________________________________

Saya sudah muak dan lelah untuk memperbaiki typo. Mohon dimaklumi kalau banyak typo. Dan untuk seterusnya juga haha.

Nama penting di chapter ini :

- Valdash, Minor Wind Dragon milik Halea.