Di dalam mobil.
"Sayang, kamu kapan berangkatny?" Tanya Sinta, dia menyandarkan kepalanya di bahu Daffin dan memeluk lengannya dengan erat.
Daffin menoleh dan tersenyum kearah Sinta. Dia menyetir sambil mengecup lembut puncak kepala Sinta.
"Besok sayang, tapi aku sebenarnya tidak ingin pergi. Aku ingin bersama kamu," ucap Daffin. Sambil mengusap lembut rambut Sinta.
Sinta menatap wajah Daffin dan tersenyum padanya.
"Sayang, kamu kan pergi untuk kepetingan perusahaan kamu. Jadi, kamu harus pergi. Hanya tiga hari kan? Bukan satu bulan atau satu tahun," ucap Sinta. Dia mengulurkan tangannya dan mengusap lembut pipi Daffin.
Daffin yang sedang menyetir menoleh sebentar dan tersenyum kearah Sinta.
"Bagi kamu itu sebentar sayang, tapi bagiku itu pasti akan merasa sangat lama sekali. Duh … aku pasti kedinginan disana karena tidak ada yang memeluk aku nanti," ucap Daffin dengan suara lirih. Dia merengek manja seperti anak kecil yang tidak mau berpisah dengan ibunya.