Sinta dan Daffin menghentikan tawanya dan mereka kembali serius.
"Oh iya, apa yang ingin kamu katakan? Aku akan mendengarkan nya," ucap Sinta. Dia melirik kearah Daffin yang hanya diam saja.
Aksan menghela nafas panjang, dia berusaha menyesuaikan posisinya karena menurutnya terasa kurang nyaman.
Setelah selesai, dia pun melihat kearah Sinta.
"Sinta, saat kamu kecil pernah kah kamu bertemu dengan anak laki-laki dan kamu memberikannya permen?" Tanya Aksan, dia menatap Sinta dengan serius dan didalam hatinya, dia berharap jika Sinta adalah anak itu. Anak perempuan yang dia cari selama ini.
Mendengar pertanyaan itu, Sinta langsung merasa terkejut karena dia adalah anak perempuan itu.