Sinta dan Daffin kembali masuk ke dalam mobil. Liburannya telah hancur karena panggilan telepon itu.
Di dalam mobil, Sinta duduk dengan santai tepat disamping Daffin yang sedang menyalakan mesin mobilnya.
"Sayang, ada barang yang hilang tidak?" tanya Sinta.
Daffin menoleh dan tersenyum kearah Sinta.
"Tidak ada! tapi aku tahu apa yang mereka incar saat ini," jawab Daffin, dia mengusap lembut pipi Sinta dan membawanya untuk menyandarkan kepala Sinta di bahu milik Daffin.
"Kamu punya musuh sayang? siapa?" tanya Sinta dengan polos. Dia tahu suaminya sangat luar biasa dengan status yang dia miliki tapi dia juga tahu, Daffin baru kembali ke negara ini belum lama ini jadi dia tidak mungkin memiliki musuh di negara ini.