keesokan harinya.
matahari bersinar terang, cahayanya memasuki celah-celah jendela kamar disebuah vila dipinggir pantai.
sepasang pria dan wanita masih tertidur nyenyak dan saling berpelukan dibawah selimut yang berwarna putih.
Drrtt... Drrttt...
ponsel Daffin bergetar dan membangunkan keduanya yang masih enggan untuk membuka mata.
"hhhmm... sayang, sepertinya ponsel kamu yang bunyi," ucap Sinta, dia menguap dan mulai membuka matanya secara perlahan.
Daffin enggan menjawab dan dia malah memeluk Sinta lebih erat lagi.
Sinta menggosok matanya dan berusaha mengambilkan ponsel milik Daffin.
saat dia melihat ID pemanggilnya, Sinta hanya bisa mengerenyitkan dahinya karena itu nomor yang tidak dikenal.
Sinta takut jika panggilan itu sangat penting, maka dia berusaha membangunkan Daffin kembali.
"sayang, ponsel kamu terus menyala, coba kamu jawab dulu. Takutnya ini sangat penting," ucap Sinta yang menggoyangkan tubuh Daffin agar dia bisa bangun dari tidurnya.