Sinta yang berada didalam pelukan Daffin.
karena tubuhnya sudah merasa lemas dan tidak memiliki tenaga lagi, Sinta hanya bisa memeluk Daffin dan hendak menutup matanya, Sinta mulai merasa nyaman dan terbiasa dengan pelukan hangat Daffin, tidur disampingnya dan setiap kehadirannya membuat hati Sinta merasa tenang dan nyaman.
Sinta menutup matanya dan hendak tertidur tapi Daffin yang mengelus rambut Sinta dia masih sangat penasaran dengan telepon Jeffery tadi yang tiba-tiba menghubungi Sinta.
Daffin berbisik ditelinga Sinta sambil mencium puncak kepalanya.
"sayang, tadi Jeffery kan yang menghubungi kamu?"
Sinta yang hendak tidur langsung terbangun kembali, dia membuka matanya secara perlahan,
"iya," ucap Sinta dengan suara lemah, dia sudah sangat kelelahan.
"untuk apa dia menghubungi kamu lagi? lalu kenapa kamu mematikannya tadi? aku kan sudah memberi izin untuk kamu untuk bicara dengannya?" ucap Daffin, dia terus mengelus rambut Sinta yang lembut dan menciumnya berkali-kali.