Chereads / Terjerat Kawin Kontrak / Chapter 64 - Resepsi Pernikahan ke 2 di Villa

Chapter 64 - Resepsi Pernikahan ke 2 di Villa

Ayu didandani di penthouse selama dua jam. Sedangkan Rashid bekerja selama Ayu didandani sebelum mereka berangkat bersama menuju ke villa mereka, tempat resepsi ke dua diadakan dan mereka akan bermalam di sana di kamar Rashid yang merupakan kamar tidur utama villa itu.

Ayu didandani dengan kebaya biru modern dengan bahan brokat dominan biru dengan gradasi payet emas dan bunga tempel putih, bajunya menyatu dengan rok polos warna biru berbahan tafetta yang mengembang dan panjang hingga menyeret lantai dengan ujungnya berpayet.

Kerudungnya terdiri dari 3 lapis, perpaduan biru, emas dan putih bahan satin yang dibentuk bagian kerudung dalam emas dan putih yang saling bertumpukan sedangkan kerudung biru di bagian luar yang dibentuk bagaikan rambut berponi kesamping dan sisa kerudunnya dibuat seperti rambut yang mengikal ditempatkan ke depan bahu. Selain itu kepalanya dipakai mahkota kecil sebagai aksesorisnya.

Sedangkan Rashid memakai suit yang terdiri dari atasan bagian luarnya jas biru tanpa kantong yang dihiasi sedikit brokat dibagian depan dada, leher dan ujung tangannya. Didalamnya memakai kemeja putih dan berdasi biru gradasi putih serta rompi jas yang bahannya sama dengan jas. Bawahnya memakai celana biru polos senada dengan jas dan warna birunya juga sama seperti yang dikenakan Ayu.

Mereka berangkat jam setengah lima, mereka menaiki mobil Ayu Merci putih yang mobilnya masih dihias bunga. Ayu dan Rashid dudik di kursi penumpang belakang, sedangkan Mat dan supir lokal yang dipekerjakan Rashid duduk di depan. Sedangkan Ahmad, Toshio dan Fahd berada di mobil depan mereka, mengawal dan memberi akses jalan bagi mobil mereka.

- * * * -

Sejam perjalanan, akhirnya mereka sampai di villa sebelum magrib. Ternyata jalan di gang menuju villa sudah dihiasi janur kuning yang bertuliskan nama mereka. Di depan gerbang Villa berdiri pergola welcome lengkung yang dihiasi bunga palsu putih yang dirangkai mengait di lengkungan itu.

Mobil mereka berhenti di depan gerbang villa. Rashid duluan yang keluar dari mobil, lalu mengitari mobil dan membuka mobil dari luar untuk Ayu, di pintu luar mobil, Rashid bertanya "Neng bisa berjalan atau Abang gendong saja?"

"Jalan saja, malu kalau digendong terus" jawab Ayu dengan wajah merona.

"Hahaha.. Tidak apa - apa, namanya juga pengantin baru. Lagipula ini acara resepsi pernikahan kita, jadi wajar kalau kita mesra di depan orang lain, ayo kita bikin iri para jomblower supaya mereka cepat - cepat mencari pasangannya" kata Rashid diakhiri dengan senyuman yang lebar.

Ayu terpana melihat senyuman suaminya yang membuatnya semakin tampan ketika tersenyum. 7

"Jadi bagaimana?" tanya Rashid lagi.

"Jalan saja" keputusan Ayu.

"Kalau begitu biarkan hamba membimbing tuan puteri ke singgasananya" kata Rashid yang menundukan kepalanya dan mengulurkan sebelah tangannya bagaikan seorang pelayan yang siap melayani tuan puterinya.

Melihat tingkah Rashid seperti itu, Ayu menahan tawanya dan berkata sambil bercanda "Baiklah, tolong antarkan aku ke singgasana kerajaan" kata Ayu, tangannya menyambut uluran tangan Rashid, lalu Ayu keluar dari mobil dan mereka berjalan tetap saling berpegangan tangan dengan jalan perlahan - lahan.

Sebenarnya Ayu masih agak nyeri akibat kegiatan mereka yang intens kemarin malam, tapi dipaksanya untuk berjalan. Orang lain yang melihatnya menilai mereka sangat mesra dengan jalan saling bergandengan tangan, apalagi sebelah tangan Rashid yang lain memeluk pinggang Ayu. Padahal sebenarnya Rashid menopang tubuh Ayu, takut terjatuh sewaktu - waktu.

Mereka memasuki gerbang, karpet merah sudah digelar hingga memasuki villa dan kursi pun ditempati di sisi kiri dan kanan karpet merah itu dengan jumlah masing - masing 5 kursi untuk menyambut tamu undangan yang diduduki oleh teman - teman Ayu dan ibu Aminah dan ibu Kirana serta nenek Xinxin.

Mereka yang sudah tiba duluan, menyambut Ayu dengan memeluknya, mereka senang Ayu menemukan pasangannya dan mereka percaya Rashid akan menjaga Ayu, bukan dari segi materi kekayaan yang dimilikinya tapi dari kepedulian Rashid terhadap Ayu karena mereka menilai Rashid sangat menyayangi Ayu.

Setelah itu, Ayu melanjutkan jalannya, mereka memasuki tenda kecil khusus penerima tamu dengan 2 meja penerima tamu ditempatkan di kiri kanannya untuk para tamu menulis buku hadir beserta penyerahan souvenir dari yang punya hajat kepada para tamu undangan. Ada hal yang berbeda, di tempat penerima tamu terdapat juga dua laptop untuk mendata tamunya dalam hal pemberian souvenir.

Ketika tamu datang, para tamu diminta memperlihatkan kartu identitas diri sebagai bukti bahwa tamu wanita belum pernah hadir di tempat akad nikah Ayu kepada petugas yang menyerahkan souvenir dari pegawai toko yang Rashid sewa. Tapi bagi yang sudah hadir akan mendapatkan souvenir seperti biasa yang terdapat pada pernikahan lain yang diatur Farah, berupa kipas tangan yang bisa dibuka tutup berbahan kayu dan kain bermotif tapi tanpa nama pengantin karena tak ada waktu untuk mencetak nama mereka di souvenirnya

Setelah tempat penerima tamu, Ayu dan Rashid melewati tenda tempat para tamu makan yang dulunya tempat parkir yang diubah menjadi tenda tempat para tamu makan yang sebelah kiri terdiri dari kursi yang berbaris rapih tanpa meja sedangkan sebelah kanannya 3 meja bundar besar dengan masing masing muat 8 kursi dengan sudut taman berupa panggung kecil untuk menghibur para tamu yang sedang makan.

Lalu mereka memasuki villa. Di dalam villa di bagian ruangan tamu dan ruang tv yang sebelumnya disekat oleh lemari pajangan, sekarang dibuat terbuka dengan setingan tempat berbagai jenis makanan utama dengan menu nusantara yang disajikan berupa 2 meja panjang prasmanan kiri dan kanan yang menyajikan makanan berat berupa nasi dan lauk pauk beserta sayurannya.

Mereka melewati ruangan dalam villa, berpindah ke taman belakang yang ternyata tempat pelaminannya berada di sana.Disana juga terdapat stand makanan tersendiri yang ditempatkan berjejer dipinggir pembatas pagar. Standnya berupa makanan ringan atau cemilan, terdiri dari stand sate, stand soto, stand tahu gejrot, stand bakso, stand pempe, stand zuppa soup, stand seblak, stand es krim dan es mambo beserta stand minuman es segar, stand buah - buahan beserta salad buah dan stand kue - kuean basah serta kue kering yang disajikan oleh pelayan yang melayani masing - masing stand.

Dibandingkan dengan pilihan menu resepsi pernikahan kemarin malam, Ayu lebih menyukai menu - menu hari ini karena sesuai dengan lidahnya.

Kolam renang outdornya digantikan dengan panggung sebagai tempat menghibur para tamu undangan dengan bintang tamunya yang membawakan lagu islami artis Sabyan Gambus, artis dangdut Via Valen, sedangkan artis popnya Raisa dan artis jazznya Andien.

Ayu senang artis - artis terkenal favoritnya dapat menghibur di acara pernikahannya.

"Bagaimana Abang bisa mengundang artis terkenal di acara pernikahan kita?" tanya Ayu.

"Sebenarnya aku juga tak tahu artis di sini. Farah yang menyarankan mereka dan aku menyetujuinya dan dia yang menghubungi manajer mereka. Tanyakan saja Farah bagaimana caranya bisa mengundang mereka" kata Rashid.

"Oh gitu.. Mba Farah pernah nanya waktu diperjalanan ke salon perawatan sehari sebelum akad, Neng jawab dan ternyata salah satu artis yang disuka bisa menghadiri resepsi pernikahan kita" jawab Ayu.

"Hmm..Baguslah kalau begitu" komentar Rashid. Ia senang kalau Ayu juga senang.

Semalaman mereka menerima tamu di tempat pelaminan dan menikmati musik serta sajian makanannya. Rashid begitu perhatian mengambilkan makanan untuk Ayu ke stand makanan, sedangkan Ayu menunggu di tempat pelaminan, atau menyuruh staf petugas wanita yang siap melayani keperluan mereka. Rashid tak membiarkan para tamu untuk menyalami mereka ketika mereka sedang makan, karena tangga menuju ke pelaminan dijaga oleh staf petugas yang terdiri dari 2 orang wanita.

Para pengawalnya tidak Rashid izinkan untuk datang karena ini acara khusus wanita, sehingga prianya hanya Rashid seorang. Mat dan Ahmad menjaga di luar gerbang villa, sedangkan Fahd dan Toshio bersama mister Josef, Kalek Xinxin, dan ayah Aminah ke hotel dekat villa yang pernah Rashid menginap sebelum acara akad nikah.

Rashid menyuruh Fahd memesankan kamar hotel selain mereka berdua, untuk wali Ayu dan teman - temannya beserta keluarga temannya untuk menginap di sana karena acara akan berakhir tengah malam. Kalau kembali lagi ke hotel yang dibelinya akan kejauhan dan bahaya menyetir tengah malam.

Ketika Ayu bosan di pelaminan, Rashid mengajak Ayu turun dan mereka mengobrol dengan teman Ayu beserta keluarga temannya itu. Bentuk perhatian yang Rashid curahkan ke Ayu membuat para tamu yang melihatnya hanya merasa iri kepada Ayu yang berhasil mendapatkan pria Qatar sebagai suaminya.