Setelah kepergian wali dan teman - teman Ayu, tanpa berkata apa - apa, Rashid mengangkat tubuh Ayu dan menggendongnya ke arah luar penthouse mereka.
"Mau kemana kita?" tanya Ayu.
"Nanti juga Neng tahu sendiri" kata Rashid tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Huh rahasia mulu" kata Ayu pura - pura kesal tapi tangannya mengalungkan ke leher Rashid dan kepalanya menyandar di dadanya karena ia tahu bahwa liftnya hanya milik mereka, mungkin hanya petugas keamanan yang dapat melihat mereka dari kamera pengawas, biarlah dilihat juga mereka tidak melakukan hal tercela.
Mereka berdua turun menuju basement tempat mobil terparkir. Rashid berhenti dan diturunkannya Ayu sehingga mereka berdua berdiri di depan mobil Merci putih yang kemarin membawa Ayu dari villa ke sini. Bunga dan tali pitanya masih berada di kap depan mobil.
Ayu bertanya - tanya dalam hati kenapa mereka berdiri di depan mobil, kalau mau keluar pastinya mereka naik mobil putih ini. Ditatapnya Rashid dengan alis yang berkerut yang mengisyaratkan ekspresi bertanya tapi dia malah diam saja menatapnya balik dengan wajah tersenyum.
Tak kuat penasaran, akhirnya Ayu bertanya "Kenapa diam saja? Kenapa kita berdiri di sini?"
Rashid hanya mengambil kunci dari kantong celananya, lalu diserahkannya kunci itu ke tangan Ayu.
"Bukalah dompet kuncinya dan periksalah apa yang ada di dalamnya" perintah Rashid.
Maka dibukalah dompet kuncinya. Ternyata di dalamnya ada faktur pembelian kendaraan bermotor roda empat yang tercantum tanggalnya 2 hari yang lalu atas nama Eneng Ayu Duschenka.
Kagetlah Ayu setelah membaca bahwa kepemilikan mobil putih ini atas namanya sendiri.
Sebelum Ayu sempat berkomentar, Rashid masuk ke dalam mobil dan mengambil dokumen lalu menghampiri Ayu. Diserahkan dokumen itu ke tangan Ayu. Setelah Ayu baca judul salah satu dokumennya, ternyata dokumen itu adalah Akta Jual Beli asli dan Sertifikat Rumah dan Tanah asli atas nama orang lain.
"Apa maksudnya ini?" tanya Ayu.
"Sebagai hadiah pernikahan kita. Untuk sementara simpanlah faktur mobil sampai STNK dan BPKB kendaraannya jadi, nanti pihak dealer menghubungi Neng langsung. Kalau AJB dan Sertifikatnya harus diurus Neng dulu ke Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk dibuat AJBnya lalu ke kantor pertanahan untuk balik nama. Tapi tenang saja nanti biar pengacara yang mengurusnya, Neng tak perlu repot urus ini itu, Neng hanya perlu tanda tangan saja, urusan jadi beres" kata Rashid yang diakhiri dengan senyuman.
Tapi Ayu hanya menatapnya tanpa membalas senyumannya.
"Kenapa sebelum Abang membelinya, tidak menanyakan dulu hal ini dengan Neng?" tanya Ayu.
"Namanya juga surprise. Hal ini Abang lakukan supaya Neng punya tempat tinggal sendiri dan punya kendaraan yang bisa dibawa - bawa sendiri" kata Rashid
"Tapi Neng belum bisa menyetir" kata Ayu.
"Gampang, nanti Abang yang ajarkan atau sewa jasa belajar mengendarai mobil" kata Rashid.
"Tapi..Rumah dan mobil ini pasti harganya mahal sekali". komentar Ayu.
"Gak apa - apa Sayang.. Harga tak masalah bagiku, jadi terimalah. Bahkan rumah villa ini Abang beli sebelum Abang berniat menikahi Neng. Abang tak ingin kau terlantar ketika waktu itu perjanjian kawin kontrak kita selesai" kata Rashid.
"Kalau begitu kenapa Abang nikahin Neng beneran? Kawin kontrak juga sudah lebih dari cukup.." kata - kata Neng terhenti dengan jari telunjuk Rashid yang menempel di bibirnya.
"Apakah Neng sebegitunya tidak mau menikahi Abang?" tanya Rashid dengan tatapan sedih.
Diangkatnya jari telunjuk Rashid oleh tangan Ayu. "Maaf bukan begitu maksudku. Aku benar - benar tak pantas bersanding denganmu. Derajat dan pendidikanmu jauh lebih tinggi dariku yang bukan siapa - siapa" kata Ayu dengan sedih.
"Hush.. Kata siapa kau bukan siapa - siapa? Sekarang kau adalah istriku, jadi kedudukan kita sederajat. Kalau pendidikan, aku tak pernah menilai seseorang dari pendidikannya tapi dari kemampuan orang itu. Bahkan banyak orang sukses yang berhasil menguasai dunia padahal dia tak menamatkan pendidikannya. Contohnya Bill Gates putus kuliah dari Harvard University malah sukses menciptakan Microsoft, Mark Zuckerberg keluar juga dari Harvard lalu mendirikan Facebook, Steve Jobs keluar dari Reed Collage lalu mendirikan Apple. Jadi ilmu itu bisa didapatkan kapanpun dan dimanapun, selama orang itu mau belajar maka akan sukses didunia" kata Rashid.
"Kalau di Indonesia seperti Purdi E Chandra yang kuliah 4 jurusan berbeda tapi malah meninggalkan bangku kuliahnya gara - gara bosan dengan pola kuliah, malah mendirikan Lembaga Bimbel Primagama yang masuk rekor MURI" timpal Ayu.
"Ya betul, itu Neng tahu. Bahkan ada juga lho yang lulus kuliah jurusan A tapi kerjanya malah ke jurusan Z yang bukan bidangnya, tapi orang itu tetap dapat beradaptasi menyaingi lulusan jurusan Z. Jadi Sayang jangan minder lagi ya" kata Rashid sambil tersenyum yang dibalas senyumannya oleh Ayu. Lalu Rashid memeluk Ayu beberapa saat lamanya sambil mengusap - usap kepala Ayu lalu mencium keningnya.
Ketika mata mereka saling memandang, mereka saling tersenyum "Terima kasih" kata Ayu lalu Ayu mencium bibir Rashid.
Keadaan di basement terlihat sepi dari tamu hotel dan mereka memang parkir di tempat khusus pemilik yang dekat dengan lift tersendiri dan letaknya agak jauh serta pojok dari parkiran umum sehingga mereka berdua memiliki ruang privasi.
Rashid yang mengetahui hal itu, dimanfaatkan dengan maksimal. Kapan lagi istrinya berinisiatif menciumnya terlebih dahulu?
Ciuman mereka berawal dari ciuman ringan, bibir Ayu menyentuh ringan bibir Rashid dengan durasi waktu yang sebentar. Ketika bibir Ayu menjauhi bibir Rashid dan kakinya tidak berjinjit lagi, tapi gerakan Ayu tertahan karena pinggangnya dirangkul oleh Rashid.
"Hanya segitu ungkapan terimakasihnya?" ucap Rashid.
"Maaf. Kalau begitu harus bagaimana?" tanya Ayu.
"Kita bercinta di dalam mobil" kata Rashid dengan wajah menyeringai bagaikan serigala.
"Huh.. Dasar maunya" kata Ayu yang meninggalkan Rashid, sedangkan Ayu memasuki mobil dibagian penumpang bagian depan samping setir.
"Emang maunya begitu" kata Rashid lalu menyusulnya masuk ke dalam mobil bagian depan setir.
"Hey kenapa meninggalkan Abang di luar sendirian?" tanya Rashid.
"Habis Abang becanda mulu sih, tapi becandanya gak lucu tau" kata Ayu sambil mengagumi bagian dalam mobilnya.
Walaupun Ayu buta akan kualitas suatu mobil, tapi mobilnya baik eksterior maupun interior terkesan sporty dan memancarkan kesan elegan yang berkualitas tinggi. Dalam mobilnya cukup lapang sehingga memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpangnya.
Dashboardnya terkesan stylish dan terdapat layar sentuh LCD yang begitu futuristik dengan fitur penunjang navigasi, smartphone, mirroring, hingga multimedia CD/DVD player hingga radio AM/FM. Dibawah LCD terdapat alat kontrol AC. Terdapat juga fitur penunjang seperti ECO Start/Stop, Cruise Control dengan Speedtronic, Fungsi menyalakan mobil tanpa kunci manual, dan Interior Motion Sensor.
Bagian setir mobil dilengkapi tombol audio yang terintegrasi dengan fitur mirroring pada smartphone sehingga bisa mengatur keluaran suara audio dan mengangkat telepon tanpa harus melepas setir kemudi.
Kursinya terdiri dari dua baris dengan material bahan kursi dari kulit dan mampu menampung 5 orang penumpang.
Setelah dirasa Ayu cukup melihat isi mobilnya, maka Rashid berkomentar "Jadi bagaimana mobilnya? Lumayan kan?"
"Lumayan gimana, ini lebih dari lumayan lagi, bahkan wow fantastis, mewah sekali. Sepertinya mobil ini berlebihan jika buat Neng. Abang saja yang pakai" kata Ayu yang takut membawa mobil mewahnya sendiri.
"Memangnya kenapa? Kalau takut nabrak, asal bukan nabrak orang, nabrak yang lain tak masalah. Lecet penyok sih tinggal dibawa ke bengkel, beres. Atau beli mobil yang lain. Tapi kalau takut keamanan, nanti akan ada pengawal yang siap menjagamu kemanapun Neng pergi. Bahkan Neng tak perlu menyetirpun tak apa - apa, itu lebih baik. Abang takut tabrakannya fatal hingga Neng terluka atau kehilangan nyawa, itu yang Abang tidak mau" komentar Rashid.
"Memangnya harus ya kemana - mana bawa pengawal? Apa Abang banyak musuhnya?" tanya Ayu.
"Sayang.. Di dunia ini, orang jahat ada dimana - mana. Buktinya Neng juga korban dari orang jahat kan. Supaya kita aman, jadi jaga - jaga saja. Apalagi Abangkan orang penting, walaupun Abang tak mengusik mereka, tapi mereka demi mendapatkan kekuasaan bisa menyingkirkan kita dari muka bumi ini. Qatarpun sebagai suatu negara terkaya nomor satu di dunia, sehingga negara lain menjadi sirik yang mengakibatkan mereka memfitnah supaya Qatar bisa jatuh, tapi Abang akan buktikan bahwa Qatar akan baik - baik saja walaupun mengalami pemutusan hubungan diplomasi dengan negara tetangga" tekad Rashid.
"Maaf, Neng lupa bahwa Abang adalah seorang pangeran. Apalagi sekarang banyak beban negara yang dipikul oleh Abang sehingga banyak pihak yang ingin menjatuhkan Abang supaya Qatar semakin terpuruk akan kondisi yang dialaminya" kata Ayu yang memeluk Rashid didalam mobil.
"Tak apa - apa kok Sayang, Abang sudah terbiasa kok. Ya sudah, sekarang kita jalan - jalan yuk! Nyobain mobil ini" hibur Rashid yang mengalihkan pembicaraan mereka supaya tidak sedih lagi.
"Emangnya bisa ya dibuat jalan - jalan?Kan nopolnya belum keluar yang asli" tanya Ayu.
"Kan Neng sudah nyobain naik mobil ini dari villa ke hotel sini" kata Rashid
"Oh iya betul. Tapi kan waktu itu dikawal mobil polisi, jadi pasti aman. Sekarang kan engga" kata Ayu.
"Kalaupun ditilang, gampang urusannya, serahkan semuanya ke Abang" kata Rashid.
" Terus sekarang mau kemana?" tanya Ayu.
"Ada tempat yang mau dituju?" tanya Rashid.
Ayu hanya geleng - geleng kepala.
"Kalau begitu, kita keliling - keliling saja, yang penting nyobain mobil Neng ini" kata Rashid.
"Memangnya gak apa - apa cuma kita berdua? gak bawa Mat atau Ahmad?" tanya Ayu yang melirik - lirik ke luar mobil mencari keberadaan mereka.
"Gak usah, kita gak jauh kok jalan - jalannya" kata Rashid.
Mereka jalan - jalan keliling sekitar hotel setengah jam lamanya. Setelah itu mereka bermalas - malasan menonton tv di penthouse mereka hingga akhirnya handphone Rashid berbunyi sebagai tanda bahwa waktunya Ayu didandani yang nantinya berlanjut berangkat ke villa mereka untuk acara resepsi selanjutnya yang berlangsung di villa dengan para tamu khusus wanita.