Sebelum transaksi lebih jauh berjalan, saat itu perbincangan mereka terjeda oleh telepon bapak Madi yang berdering. Dia melirik ke arah teleponnya, lalu raut wajahnya berubah menjadi khawatir.
Ayu yang melihat raut wajah pak Madi seperti itu, lalu berkata
"Kalau teleponnya penting, angkat saja Pak. Silahkan!"
"Terima kasih mba, kalau begitu saya permisi dulu" pak Madi keluar ruangan.
Sesampainya di lorong, pak Madi mengangkat teleponnya.
"Ya ada apa nak telepon di saat penting seperti ini?" tanya pak Madi.
"Ayah, tolong.. !!" jawab anak laki-laki satu-satunya dengan suara lirih.
"Astagfirullah.. Ada apa nak? Kenapa suaramu kecil begitu?" tanya pak Madi.
"Mereka datang lagi. Kali ini bukan hanya mengancam saja, tapi datang bersama komplotannya" jawab sang anak.
"Hah mereka datang lagi? Kalau tidak mengancam, berarti mereka berbuat sesuatu kan? Apa yang mereka lakukan nak?" tanya pak Madi.