Chapter 3 - Es krim

pagi itu Sinta sudah bersiap-siap untuk pergi mengajar di SD NUSA JAYA.

Sinta hanya memakai krim muka, dia jarang memakai bedak karna kulitnya sudah putih. dan mengoleskan sedikit lip blam supaya bibirnya tidak kering. setelah siap dia segera turun kebawah dan sarapan bersama. setelah sarapan dia dan Azzis pamit kepada abah dan ibu nya

"abah, ibu sinta pamit ya. berangkat dulu"

kata Sinta.

"iya sama Azzis juga pamit ya, abah ibu"

"iya kalian hati hati ya"

kata ibu

" iya bu.assalamu'alaikum" kata Sinta dan Azzis bersamaan.

mereka lalu pergi, karna jarak antara rumah dan sekolah dekat Sinta memilih naik sepeda.

beberapa saat kemudian Sinta sudah sampai disekolahan. di hari ini dia mengisi pelajaran pertama yaitu agama di kelas 6.

"assalamu'alaikum anak anak!!" sapa Sinta

"waalaikumsalam bu!" jawab anak anak serentak. setelah itu ketua kelas memimpin untuk berdoa, selesai berdoa pelajaran pun l di mulai.

" anak anak pada hari ini kita akan membahas mengenai qada dan qadar. apa itu qada?. ayo siapa yang bisa angkat tangan!" kata Sinta

"saya bu!" kata salah satu siswa yng duduk di pojok ruangan seraya mengangkat tangan.

"ya apa?" jawab Sinta

"qada adalah suatu ketetapan atau keputusan terhadap suatu ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bagi makhluk nya"

kata siswa itu. "yak benar. bagus sekali!"

kata Sinta. adakah yang tau contoh-contoh qada?. " tanya Sinta lagi

"saya bu!" kata sang ketua klas

"yak apa saja?" jawab Sinta

"contohnya adalah kematian seseorang, jenis kelamin makhluk hidup, adanya siang dan malam,bumi serta planet planet lainnya berputar sesui porosnya, terjadinya gerhana matahari dan bulan, dan yang terakhir matahari terbit dari timur dan tengelam di barat!" kata siswa itu.

"bagus!. itulah pengertian dan contoh contoh qada. kita akan belanjut ke Qadar. ada yang tau apa itu qadar?" tanya Sinta

"saya bu, Qadar atau yang sering disebut takdir adalah segala ketentuan Allah SWT yang telah berlaku terhadap semua makhluk nya" jawan murid yang lain. "good!. takdir dibedakan menjadi 2 yaitu?" tanya Sinta lagi

"takdir mubram dam takdir muallaq bu!!" jawab mereka semua bersamaan.

"oke ini ada satu lagi yang belum ibu tanyakan, apa perbedaan dari qada dan qadar?, ada yang tau?" kata Sinta. seluruh siswa dan siswi dikelas sibuk mencari jawabannya dan beberapa saat kemudian ada salah satu anak yng menjawab " perbedaan antara keduanya adalah jika qada itu ketetapan/ ketentuan terhadap suatu ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak dapat diubah lagi, sedangkan qadar bisa diubah."

"ya betul sekali!. apa kalian semua sudah paham? jika sudah kerjakan ulang hariannya!"kata Sinta

mereka pun menjawab "pahammm buuu?!!"

setelah itu mereka segera mengerjakan tugas yang telah Sinta berikan.

tak beberapa lama kemudian bel tanda istirahat berbunyi anak anak pun keluar dan Sinta kembali ke ruang guru.

saat masuk ke ruang guru ada guru lain yang menyapa guru itu adalah guru olahraga. pak jaka. dia 2 tahun lebih tua dari Sinta dan belum menikah. banyak yang mengatakan bahwa jaka itu suka sama Sinta.tapi, Sinta tak menghiraukannya dia sudah menganggap jaka sebagai kakaknya.

"hay bu Sinta!,mau gk bu makan bareng di kantin katanya ada menu baru!?". kata jaka

"hay. oh memang menu baru nya apa pak?"

jawab Sinta

"bakso katanya. jadi mau apa enggak?" kata jaka.

"ooh bakso. maaf pak saya sudah bawa bekal tadi dari rumah jadi gk bisa makan bareng dikantin jadi maaf ya pak!" jawab Sinta

"ohh udah bawa bekal. yaudah gk papa saya makan sendiri saja. mari bu!" kata jaka sembari berjalan keluar dan hanya dibalas anggukan kecil oleh Sinta.

setelah itu bu dewi guru bahasa Indonesiayang terkenal menjadi ratu gosip pun berkata." eh bu Sinta.! kelihatannya pak jaka itu suka sama anda lo bu?. ibu gk tau apa gimana?" tanya bu dewi

bu Dewi itu sudah berumur 35 an dan mempunyai 2 anak.

"hem saya gk tau juga bu. kalo saya sih sudah anggap pak jaka itu seperti kakak sendiri. saya gk ada rasa apa pun kok." jelas Sinta sambil tersenyum tipis.

sebenarnya dia malas untuk meladeni si ratu gosip itu tapi, daripada di diemin malah makin menjadi-jadi. ya lebih baik dijawab saja.

"ohh gitu ya bu..! ya sudah saya kekantin dulu ya bu!" dan hanya dijawab anggukan oleh Sinta.

Sinta pun membuka bekal nya dan memakan nya.

~~~~

dikantor Jibril sedang sibuk mengecek semua dokumen dan data. dia sangat sibuk hari ini sampai sampai dia tidak makan siang. jangankan makan siang beristirahat sebentar saja tidak bisa. setelah lama dia berkutat dengan komputer dan berkas berkas kantor. terdengar suara ketukan

tok tok tok

"masuk!" kata Jibril. masuk lah seorang wanita cantik dan seksi dia menggunakan kemerja yang ketat dan rok span yang hanya sepaha. dengan liptik merah menyala dia terlihat menggoda sekali. dia membawa secangkir teh hijau. dan menaruhnya di meja bosnya. wanita itu adalah sekretaris Jibril yang bernama philenia permata sari. dan sering dipanggil philen. walaupun bagi laki laki lain tampilan philen itu sangat menggoda. tapi bagi Jibril tidak dia bahkan tidak pernah melirik sekertaris itu. Jibril malah jijik dengan tampilan seperti itu karna dia menganggap tidak sopan dan mirip seperti pakaian wanita penghibur di bar. satu fakta dari Jibril dia sering keluar masuk bar tapi tak pernah mabuk dan tidur dengan wanita karna dia menganggap bahwa laki laki yang seperti itu bukanlah laki laki sejati.

"maaf pak saya menggangu bapak. itu saya buatkan teh hijau untuk bapak, untuk mengurangi rasa lelah bapak" kata philen.

"ya. terimakasih silahkan keluar!" kata Jibril datar. pandangan matanya masih tertuju pada berkas berkasnya

philen pun keluar dari ruangan Jibril dengan sedikit kesal

"hah dia bahkan tak melirik ku. aku harus menandapatkan mu karna kau hanya milikku"

gumam philen kesal.

dia pun kembali ke ruangannya.

pada sore harinya. setelah Jibril menyelesaikan semua berkas Kantornya dia pun pergi meninggalkan kantornya. sebelum pulang dia berinisiatif pergi ketaman untuk menghilangkan rasa penatnya yang sudah berkerja di kantor seharian.

saat dia berjalan jalan di taman tak sengaja matanya melihat seorang perempuan yang pernah menabraknya di restoran waktu itu, sedang membaca buku di salah satu bangku taman.

dia pun menghampiri dan duduk di bangku itu. dan mengamati Sinta

Sinta yang sedang asik membaca komiknya tidak sadar bahwa ada orang di sebelahnya yang sedang menatapnya.

Sesekali Sinta tertawa dan tersenyum saat membaca buku komiknya karna gambar dan ceritanya yng sangat lucu.

Jibril yang melihat Sinta pun hanya geleng kepala dan tersenyum tipis. dia heran seberapa bagusnya buku itu sampai² membuat Sinta tidak sadar akan kehadiran dirinya. dia melihat salah satu penjual es krim dan menghampiri nya dia membeli dua es krim Cornetto coklat setelah membeli itu dia langsung kembali ketempat tadi dan memberikan salah satu es krim itu ke Sinta

"Nih es krim!" kata Jibril datar

Sinta terheran melihat di hadapannya ada tangan seseorang yang sedang memberinya eskrim dia pun melihat ke atas,di kaget setelan mengetahui siapa yng sedang memberinya es krim.

"eh..? buat saya?" kata Sinta setelah tersadar dari keterkejutan nya

"ya" jawab jibril tanpa ekspresi.

setelah itu Sinta pun mengambil es krim tadi

"Hem terima kasih. karna ini sudah sore saya permisi!" kata Sinta

dia pun langsung berdiri dan pergi

Jibril hanya mengangguk dan tersenyum tipis dia pun akhirnya duduk dan memakan eskrim nya.

setelah itu dia pun memutuskan untuk pulang.

dijalan dia terus memikirkan es krim tadi, dia tidak tau alasannya kenapa membeli es krim dan memberikan nya kepada Sinta padahal dia belum pernah membeli dan memberikan es krim kepada siapa pun. apa lagi kepada wanita. jangankan wanita keponakannya saja tidak pernah.

dia terus memikirkan nya.

setelah dia sampai dirumah dia langsung masuk ke kamar di kamar dia mandi setelah mandi dia istirahat dan tetap memikirkan es krim tadi. dia teringat wajah heran dan kaget Sinta. dia pun menggeleng kan Kepala dan mencoba melupakannya. tring! terdengar suara notifikasi pesan di HP-nya dia segera melihat dari siapa pesan nya. ternyata ada pesan dari sahabat nya Rendi.

pasien RSJ: woy Malaikat jibril!!! udah lama kita gk ngumpul!. gimana kalo malam ini kita kumpul di rumahku. nanti ajak Adi, Arif,sama Niko.oke harus datang lo bro!!.

awas aje kalo gk dateng gue sunat dua kali baru tau rasa lo!!!!

Jibril: ok.lo ajak sendiri.

pasien RSJ:singkat amat bro ini pesan bukan iklan!. iya iya dasar beruang kutub diminta ajak yang lain aje gk mau apalagi ajak pacar

bakalan nolak pasti? ya iyalah kan situ jomblo

kwkwkwkw

Jibril:gue masukin ke RSJ baru tau rasa lu awas aja!!!!!!👿

pasien RSJ: santuy bos gue masih sehat kok✌️🤘.

Jibril: iya badan lu sehat. Saraf otak lo tu yang sakit!

pasien RSJ: ya weslah sakarepmu

(ya sudahlah seterah anda).

jibril sedikit kesal, ya walau dia jomblo tapi banyak yang suka. dia malas pacaran karena

Menurut dia pacaran itu lebih ribet dari pada nikah. masih belom jadi istri aja udah sok ngatur ngatur.

dia mendengar suara ketukan pintu dan suara mbok inah

"tuan muda.itu udah ditunggu sama nyonya dan tua buat makan malam!"

"iya saya turun" kata Jibril

dia pun pergi ke meja makan untuk makan malam

~~~~

Sinta sampai rumah tepat sebelum adzan Maghrib. dia langsung ke kamar dan berwudhu kemudian sholat setelah selesai. Sinta memikirkan kejadian ditaman tadi

FLASHBACK ON

Saat sedang asik membaca aku heran melihat ada sebuah tangan yang memberikan es krim padaku.

"nih es krim!" kata orang itu

aku pun melihat ke atas dan betapa kagetnya aku melihat seorang Jibril Alfarizi memberikan es krim pada ku. dia adalah orang yang pernah ku tabrak waktu itu di restoran. setelah sadar aku pun bertanya

"eh..? buat saya?

"ya" jawabnya

aku pun dengan Canggung mengambil nya dan setelah itu

"Hem terimakasih. karna ini sudah sore saya permisi!" kata ku. aku pun pergi

dijalan aku memakan es krim itu ya dari pada dibuang. Beberapa saat kemudian aku sampai dirumah

FLASHBACK OFF

terdengar suara ketika pintu

tok tok

"kakak gk laper apa dikamar terus. itu ditunggu abah sama ibu di meja makan cepet aku lapar!!!" seru Azzis

"iya iya berisik" kata Sinta sambil membuka pintu

setelah itu mereka pun berjalan ke meja makan.

Azzis dan Sinta duduk dan makan.

setelah makan pak Rizki pun bertanya pada Sinta.

"kak gimana besok jadikan?" tanya pak Rizki.

"hem iya jadi abah" jawab sinta.

"yaudah jangan sampai lupa ya!" kata pak Rizki.

"iya!" jawab Sinta mengiyakan.

lalu mereka melanjutkan percakapan yang lain dan bercanda.