"Polisi itu pasti mencari ku!"
Marcella emosi. Dia
berdiri ingin keluar dari ruang dokter Dwiki Setiyawan.
"Marcella...tunggu!"
Marcella tidak mengindahkan teriakan dokter Dwiki Setiyawan. Dia melangkah ke pintu.
"Chika!"
Perawat Chika tanggap, dia menghadang Mercella di pintu.
"Minggir!" Marcella melotot.
"Nona Marcella...tenanglah!"
"Marcella... tenangkan dirimu. Polisi biasa datang ke sini. Mereka belum tentu mencari mu!" Dokter. Dwiki Setiyawan berbohong.
Marcella sadar diri. Dia berbalik dengan wajah sedih,
"Maaf. Aku gampang terbawa emosi!" mata Marcella merah berair.
Terlihat sekali kalau saat ini, dia masih sakit.
"Marcella... kamu tetap lah di sini. Polisi itu mencari ku. Sekalipun dia mencari mu, bukan berarti mereka ingin membawa mu. Lagipula ada pengacara yang sudah mewakili mu. Budi Sandi menitipkan kamu di sini, karena dia percaya kamu berada di lingkungan yang aman!"
Mendengar nama Budi Sandi di sebut, Marcella jadi tenang.