Setelah sarapan pagi, dokter Nina menemui Budi Sandi.
"Antar aku ke tempat dokter Dwiki Setiyawan!"
"Heh...ngga salah tuh. Mana tunangan mu?" Budi Sandi menolak. Dokter Nina bukan lagi wanita bebas seperti dulu. Budi Sandi sering mengantar jemput dia.
Sekarang dia punya tunangan dan sebentar lagi akan menikah.
"Antar aku!" Dokter Nina mengambil tasnya, berdiri di samping kursi Budi Sandi.
"Heisst... Aku bukan driver online! Pergi sana dengan Jas Kim!" Budi Sandi mengibaskan tangan.
"Huh...apa kamu ingin orang-orang tahu kamu menyimpan artis itu di sana!" dokter Nina mengancam.
"Hey!" Wajah Budi Sandi pucat. Dia spontan berdiri, menoleh kiri kanan. Tidak ada orang lain.
"Hati-hati. Jaga ucapan mu jangan bikin ribut!" Budi Sandi panik.
Dokter Nina tertawa.
"Jadi...apa aku pergi dengan Jason Kim?"
"Tidak. Aku saja!" sahut Budi Sandi cepat.
"Ayo!" Dokter Nina menggandeng tangan Budi Sandi.
Budi Sandi melepaskan tangan dokter Nina. Risih.
"Hahaha!"