Marcella tidak berani menolak. Ibunya itu menekan dia dengan ancaman.
Sekalipun sudah dewasa, tetapi sesungguhnya Marcella tidak lebih seperti anak gadis yang tak berdaya di bawah pengaruh ibunya.
"Kamu mau ibu di penjara karena tidak bisa membayar tagihan kartu kredit. Terima saja tawaran Ko Haji. Makan malam tidak membuatmu rugi!" Marcella menyerah. Ibunya selalu menggunakan kalimat itu untuk menakuti dirinya.
"Pakai ini!" Nyonya Fadilla menyerahkan kotak pakaian, hadiah dari Ko Haji.
"Ayo!"
Marcella menerima kotak pakaian itu dengan hati enggan.
Nyonya Fadilla memanggil penata rambut dan MUA terkenal di Denpasar mendandani Marcella. Makeup minimalis, rambutnya yang lurus lembut dibiarkan terjurai bebas dengan jepit mutiara sebelah kiri, di padu dengan dress putih berbunga cantik. Manis.
Menjelang senja, Ko Haji datang menjemput Marcella. Pria itu berdecak kagum memandang Marcella.
Marcella bagai gadis tetangga yang manis,
kecantikannya bagai