Tiga hari kemudian,
Burhan melaksanakan perintah Gibson.
Nenyewa dua apartemen di Kuningan, bersebelahan dengan Sophia duo.
"Siapa yang menempati apartemen itu?" diminta Gibson.
"Pasangan LGBT palsu!" jawab Burhan dengan senyum tertahan. Malu atas tindakannya.
"Mengapa kita tidak menempatkan pasangan yang sudah menikah di apartemen?"
"Bos tidak bilang begitu!" Burhan merasa bodoh. Tidak punya inisiatif dalam menjalankan tugas.
Tetapi tindakan Burhan tidakkah salah. Dia tidak kesultanan mendapat menemukan bawahan yang mau bekerja ekstra, mengambil istri mereka untuk menjadi mata-mata di tempat itu.
Gibson tertawa. Burhan . Membayangkan pekerjaan Burhan membuat pasangan lesbian palsu di satu apartemen dan pasangan homoseksual di apartemen yang berbeda.
"Apa duo Sophia pindah ke apartemennya?"
"Belum. Kabarnya mereka pindah setelah ada jaminan keamanan dan kenyamanan yang diberikan oleh pengelola apartemen!" Burhan menjelaskan.