Chereads / Cinta Sang Monster / Chapter 26 - DIA ADALAH MILIKKU

Chapter 26 - DIA ADALAH MILIKKU

"My love, aku tidak ingin kamu mengenakan pakaian ini lagi." Torak mengusap pipi Raine yang membuat gadis itu menundukkan kepalanya.

Raine masih tidak terbiasa dengan sentuhan Torak, tapi perasaan hangat yang diberikan oleh pria ini sungguh tidak dapat dijelaskan, membuat Raine tanpa sadar bertopang pada tangannya.

"Tapi, karena kamu tidak akan memakai pakaian yang telah kusiapkan, bagaimana kalau kamu mengenakan pakaianku saja?" bibir Torak melengkung hingga membentuk sebuah senyuman kecil.

Torak ingin melihat Raine mengenakan pakaiannya, dia pasti terlihat sangat menggemaskan. Tapi… "Kalau kamu mau," Torak menambahkan. "Atau aku bisa meminta seseorang untuk membawakan pakaian lain untukmu."

Raine mengangkat kepalanya perlahan dan menatap mata Torak untuk beberapa detik sebelum dia mengalihkan pandangannya dan mengangguk.

Raine tidak memiliki apapun untuk dikenakan karena Torak tidak mengizinkannya untuk membawa baju- bajunya dari panti asuhan.

Namun, melihat bagaimana Torak hidup, baju terbaik yang pernah Raine miliki akan terlihat sangat tidak sepadan. Apalagi dengan kenyataan bahwa Raine tidak memiliki sesuatu yang bagus.

Torak tersenyum dengan penuh arti ketika dia mengambil bajunya. Itu adalah baju kaos sederhana yang terlihat terlalu besar untuk Raine.

Torak juga mengambil sebuah topi baseball untuk Raine, dia tidak ingin kalau pasangan jiwanya ini terekspos ke media.

"Coba ini, my love…" Torak memberikan dua baju ke tangan Raine.

Yang kemudian di bawanya menuju bathroom dan berganti pakaian dengan baju Torak. Tidak dibutuhkan waktu lama bagi Raine untuk berjalan masuk kembali ke kamar dengan bajunya yang kebesaran.

Panjang dari kaos lengan panjang yang Torak berikan tersebut, beberapa sentimeter lebih panjang dari ujung jari Raine sehingga dia harus menggulungnya beberapa kali sementara ujung bajunya menyentuh dengkulnya.

Raine masih mengenakan celana jeans lusuhnya, tapi sangat jelas terlihat kalau baju tersebut adalah milik Torak. Orang lain dapat mengatakan kalau ini adalah cara lain bagi Torak untuk mengatakan kalau Raine adalah miliknya, karena Torak masih belum bisa 'menandainya'.

Dengan aroma tubuhnya melekat di sekujur tubuhnya, hal ini cukup sebagai peringatan bagi makhluk supernatural lainnya. Mereka tidak akan berani bertingkah pada apa yang menjadi milik Torak Donovan kecuali mereka memiliki keinginan untuk mati!

Torak tidak ingin kejadian yang terjadi dengan Belphegor terulang kembali. Dia akan mengurus The sloth nanti.

Torak menatap Raine tanpa berkedip, karena sosok Raine sekarang telah membuat mata biru laut Torak menjadi sedikit lebih gelap sementara monster di dalam dirinya tengah menikmati kedekatan dengan pasangan jiwanya.

"Kemarilah…" Torak melambaikan tangannya, meminta Raine untuk duduk di sampingnya.

Raine berjalan mendekat pada Torak dan duduk di sebelahnya. Setelah itu Torak membantu Raine untuk menggulung lengan bajunya hingga ke pergelangan tangan dengan lebih rapih, lalu dia memakaikan topi baseball dan menyapu helaian rambut dari wajah Raine.

helaian rambut Raine yang lembut di antara jemari Torak membuatnya bergumam dengan puas. Torak bermain dengan rambut Raine untuk beberapa saat sebelum akhirnya dia mencondongkan tubuh dan memberikan sebuah ciuman cepat di pipi Raine.

gadis ini memiliki aroma khas yang menyenangkan, seperti harum tanah yang basah setelah hujan, begitu menyegarkan dan murni.

Mengacuhkan reaksi terkejut Raine, Torak menarik tangannya dan membantunya untuk berdiri. "Ayo kita pergi."

Pada saat mereka keluar dari kamar, Raphael dan Calleb sedang menunggu mereka dan dengan beberapa penjaga, mereka semua kemudian berjalan menuju lobi, dimana beberapa mobil telah menunggu.

Torak meletakkan tangannya di sekitar pinggang Raine dengan protektif saat mereka berjalan di sepanjang koridor hotel.

Pada saat yang bersamaan, Raine berusaha mengerti sensasi dari sentuhan yang dia rasakan ketika dia menyentuh Torak. Raine tidak merasakan hal yang sama saat dia menyentuh orang lain.

Raine mencatatnya dalam hati untuk menanyakan hal ini nanti.

===============

Jam menunjukkan pukul 8.46 malam ketika mereka sampai ke kamar mereka. Setelah seharian berada diluar, Raine sangatlah lelah, dia sulit untuk menjaga agar matanya tetap terbuka.

Hari ini adalah hari yang paling indah dalam hidupnya setelah beberapa tahun yang penuh penderitaan. Torak membelikan banyak hal untuk Raine, segala hal yang mahal dan indah.

Torak membawa Raine ke museum seni karena dia pikir gadis ini akan menyukainya. Dan ya, Raine sangat menyukai itu.

Mereka menghabiskan berjam- jam disana, hanya berjalan sepanjang koridor dimana banyak lukisan- lukisan yang di pamerkan di temboknya.

Torak berjalan bersama Raine tanpa banyak bicara, terkadang dia akan menerima panggilan telepon dan di sepanjang waktu, Torak akan bermain dengan rambut Raine.

Raine sama sekali tidak keberatan, sebenarnya, dia menyukainya.

Setelah mereka sampai di kamar, Raine mandi dengan cepat setelah Torak dan tengah berdiri di depan lemari pakaian.

Semua pakaian yang Torak belikan untuknya sudah di atur dengan sangat rapih di sisi sebelah kiri sementara pakaian Torak berada di sisi sebelah kanan.

Raine menatap lurus dengan melamun pada pakaian- pakaian di dalamnya dan mengkerutkan alisnya. Raine tidak menyukai piyama sutera yang Torak telah belikan. Maka dari itu, dia bergerak ke sisi dimana pakaian Torak berada.

Raine kemudian menemukan baju pullover abu- abu milik Torak, yang lalu di pakainya dan memadukannya dengan celana jogging.

"Apa yang kamu lakukan, my love?"

Sebuah suara serak mengejutkan Raine dari arah belakang dan hampir membuat dirinya jatuh ke lantai. Raine kemudian berbalik dengan tiba- tiba dan mendapati mata Torak yang telah berubahh menjadi hitam.

Raine menelan ludah dengan gugup dan meraih ipad yang Torak sudah belikan untuknya agar lebih mudah bagi Raine untuk berkomunikasi. Dia menuliskan sesuatu dengan sangat cepat dan menunjukkannya padanya.

[Aku minta maaf, tapi bajumu terlihat sangat nyaman. Aku akan berganti baju lagi.]

Setelah membaca note tersebut, Torak berdehem dan berkata dengan serak. "Tidak, kamu tidak perlu berganti pakaian, aku senang melihatmu mengenakan pakaianku."