Chereads / Tuan, Jangan Kejar Aku! / Chapter 12 - Tuan Sudah Berkata

Chapter 12 - Tuan Sudah Berkata

Shen Fanxing berhenti sejenak, lalu berseru, "Silahkan masuk!"

Setelah mendengar suara Shen Fanxing yang dingin, pintu ruang rawat inap dibuka dan seorang lelaki jangkung berjas hitam yang benar-benar asing masuk. Shen Fanxing mengerutkan kening dan bertanya, "Anda siapa?"

Yu Song mengangguk dengan sopan ke arah Shen Fanxing dan menjawab, "Halo, Nona Shen. Saya asisten Tuan Bo. Ini adalah bubur putih dan lauk yang diminta Tuan Bo untuk disiapkan untuk Anda."

Shen Fanxing hanya terdiam. Ia adalah wanita yang cerdas sehingga ia tak perlu ragu lagi untuk memastikan bahwa Tuan Bo yang dimaksud lelaki bernama Yu Song ini adalah Bo Jingchuan. Tetapi, apakah dia harus langsung beraksi begitu cepat? Pikirnya. Ia pun berkata, "Maaf, Asisten Yu… Saya pikir, hubungan saya dan Tuan Bo masih belum sampai ke tingkat ini…"

"Nona Shen, Tuan tadi mengatakan bahwa Anda baru saja baru bangun dan tidak boleh makan makanan yang rasanya terlalu kuat. Jika Anda menolak, itu artinya Anda tidak menyukai makanan ini. Saya nanti akan diperintahkan untuk membawakan Anda makanan lain dan makanan itu rasanya harus cukup ringan sampai Anda menyukai dan menikmatinya."

Yu Song tampaknya menyadari bahwa Shen Fanxing akan menolak. Karenanya, ia pun segera memotong sebelum Shen Fanxing menyelesaikan perkataannya. Yu Song berbicara tanpa berekspresi dengan nada yang sopan dan rendah hati. Tutur bahasanya lugas tanpa basa-basi sehingga sepenuhnya mengekspresikan makna dan sikap Bo Jingchuan tanpa perlu diragukan lagi. Mendengar penuturan Yu Song membuat Shen Fanxing merasa seperti bertemu Bo Jingchuan sendiri. Orang ini pasti memiliki kemampuan yang luar biasa, pikirnya sambil melirik Yu Song.

Mata Shen Fanxing yang jernih memancarkan rasa apresiasi. Ia lalu menyisir rambutnya tanpa daya dan berkata kepada Yu Song, "Tidak perlu repot-repot. Sampaikan rasa terima kasih saya pada Tuan Bo."

Yu Song melangkah maju dan meletakkan kantong bubur di kabinet. Kemudian, ia sedikit membungkuk pada Shen Fanxing dan berkata, "Silahkan Nona Shen makan pelan-pelan."

"Baik," angguk Shen Fanxing.

Yu Song berdiri tegak, namun ia tetap berdiri di samping Shen Fanxing dan tidak berencana meninggalkan ruang rawat itu. Shen Fanxing pun mengangkat kepala dan menatapnya. Ia sadar bahwa Shen Fanxing sedang menatapnya sehingga ia berkata, "Tuan memerintahkan saya untuk menunggu Anda menghabiskan makanannya."

Shen Fanxing sampai mengerutkan alis untuk yang kedua kalinya. Ia menipiskan bibirnya rapat-rapat, lalu mengulurkan tangan untuk membuka kantong di atas meja. Ia agak membeku ketika melihat logo di kantong. Itu adalah bubur Ruyi Xuan.

Semua orang tahu bahwa Ruyi Xuan memiliki banyak pilihan yang penuh dengan rasa unik. Meskipun tokonya tidak besar, tempat itu selalu ramai karena terkenal akan setiap lauknya yang sangat lezat. Karena saat ini orang-orang terbiasa untuk makan dan minum tanpa lebih memperhatikan kesehatan, Ruyi Xuan tidak pernah menyediakan anggur serta tidak membolehkan makanan dari luar. Mereka hanya menghidangkan air dan teh serta tidak memperbolehkan adanya minuman keras saat makan di sana. Meskipun Ruyi Xuan adalah tempat kecil dengan banyak aturan, orang-orang tetap berbondong-bondong untuk makan ke sana. Namun, karena tidak banyak meja yang disediakan, yang bisa dilakukan orang-orang yang ingin masuk hanyalah mengantre.

Jika menginginkan makanan dari Ruyi Xuan, yang menjadi masalah bukan lagi harga dan berapa banyak uang yang dimiliki. Shen Fanxing baru saja berpisah dengan Bo Jingchuan selama sekitar setengah jam, tapi bubur Ruyi Xuan ini datang kepadanya dengan begitu cepat. Ia pun tidak bisa menahan keingintahuannya tentang Bo Jingchuan. Ia mulai membongkar kemasan buburnya dengan tenang. Lalu, ia kembali terkagum-kagum karena kotak dan peralatan makan lain yang dibawakan untuknya terbuat dari kayu rosewood.

Benar-benar sangat murah hati, begitu pikir Shen Fanxing. Rasa bubur dan lauk Ruyi Xuan tidak perlu diragukan lagi, tapi ia hanya mengambil satu gigitan dan mengangkat kepalanya. Ia menatap balik Yu Song yang sedang menatapnya.