"Kalau punya, aku juga tidak akan membiarkan diriku mengkhawatirkannya. Yang paling aku perhatikan saat ini adalah calon menantumu."
"Sudah, sudah… Aku tahu dia adalah calon menantuku. Jangan mengingatkanku ratusan kali dalam sehari," jawab Shen Fanxing. Teringat jiwa kecil dalam perut Xu Qingzhi, suasana hatinya pun berangsur-angsur sedikit membaik.
"Bukannya ini membuatmu ingin mencintai kami dengan baik?" goda Xu Qingzhi.
Akhirnya, keduanya pun masuk ke dalam rumah. Shen Fanxing pikir, mungkin dengan memiliki anak, ia benar-benar tidak akan memiliki terlalu banyak waktu untuk memikirkan hal lain.
Baru saja masuk ke ruang tamu, Kakek Bo langsung memanggil Shen Fanxing.
"Kamu ikutlah denganku ke ruang baca," ujar Kakek Bo
"Iya," jawab Shen Fanxing. Senyum di wajahnya perlahan pudar. Dan ada keseriusan di dalam mata tenangnya.