"Tunggu di sana, aku akan segera ke sana," tutur Lin Mo'an.
Lin Mo'an memasuki lift dan menekan tombol menuju ke lantai pertama. Lift perlahan berjalan turun. Alih-alih pergi ke parkiran untuk mengambil mobil, dia menghentikan taksi di pinggir jalan.
Setelah panggilan berakhir, Chen Youran melemparkan ponselnya ke atas dasbor mobil. Dia mengingat bahwa Ji Nuo, yang telah menahannya dengan genit untuk tidak pergi seminggu yang lalu, sedang berada di rumah sakit saat ini. Dia merasakan sakit yang sangat parah di hatinya. Kabut di matanya naik lagi dan tangisannya tidak bisa berhenti. Dia tidak lagi menekan dirinya sendiri dan menangis dengan amat keras.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu. Tiba-tiba, Chen Youran mendengar seseorang mengetuk jendela mobilnya. Dia mendongak dan melihat keluar jendela. Itu adalah Lin Mo'an yang mengenakan pakaian rumah.