Lin Mo'an melonggarkan dasinya dan menatap wajah Chen Youran dengan sudut mulutnya yang tertekuk, "Kalau kamu ingin melihat putramu, pergi dan temui dia."
Begitu mendengar perkataan itu, gerakan tangan Chen Youran yang menyiapkan piring dan sumpit seketika berhenti. Senyum di sudut mulutnya perlahan membeku, menimbulkan rasa dingin yang tidak biasa. Dia berkata, "Cuci tanganmu dan cepat makan. Nanti makanannya dingin."
Lin Mo'an tahu bahwa rasa sakit di hati Chen Youran sulit untuk dihancurkan, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya mengiakan dan pergi untuk mencuci tangannya.
Setelah selesai makan malam, Chen Youran mencuci piring dan sumpit, lalu keluar untuk melihat Lin Mo'an. Pria itu ternyata sibuk dengan laptopnya. Dia berjalan dengan langkah ringan, mengambil segelas air, dan meletakkannya di samping meja. Kemudian, dia mengambil ponselnya di atas meja dan pergi ke kamar tidur.