Di sebuah ruangan yang begitu besar dan kosong. Kaca jendela ruangan itu tampak begitu tinggi, berdiri mulai dari lantai hingga langit-langit. Hanya ada sebuah rak yang di dalamnya berisi cat-cat dan peralatan melukis yang berantakan. Di sana, tampak seorang wanita yang sedang duduk di depan rak lukis dengan pakaian rumahnya. Sebuah palet berada satu tangan, sementara kuas berada tangan lainnya. Di belakangnya, terdapat jendela kaca yang menampakkan pemandangan langit biru dan awan putih serta matahari yang cerah.
Di salah satu sudut studio tersebut terdapat tempat istirahat. Di sofa kulit berwarna ungu tua, seorang pria berkemeja putih duduk dengan kaki terlipat. Kakinya yang halus ditutupi dengan celana panjang hitam yang dipotong rapi. Dengan perlahan, dia mencicipi secangkir kopi. Dia mengetahui bahwa Ji Wenqing tidak suka diganggu ketika melukis. Jadi, dia tidak mengganggunya dan hanya menunggu dengan sabar.