Sekitar satu menit kemudian, nomor lantai lift mulai bergerak lagi.
Xu Weilai mengira itu kembali normal, tetapi tiba-tiba nomor itu turun dengan cepat. Pada saat yang sama, lift juga terasa sedang meluncur ke bawah.
Wajahnya sedikit berubah, Xu Weilai secara tidak sadar meremas pegangan tangan. Lift jatuh dan mulai berguncang dan berguncang lagi. Ia tidak bisa memegang pegangan untuk sementara waktu dan tubuhnya tidak bisa menahan diri untuk tidak maju.
Xu Weilai menjerit kaget melihat kepalanya mau membentur pintu lift.
Ketika hampir membentur pintu lift, tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Kemudian ia merasa bahwa tubuhnya ditarik beberapa langkah ke belakang oleh kekuatan tangan itu dan dalam sekejap punggungnya bersandar ke pelukan yang dikenalnya.
Detak jantungnya sangat cepat. Entah itu karena bahaya atau karena pelukan ini.