Cahaya putih yang dilihatnya itu tampak menarik perhatiannya dan membuatnya melangkah ke dalamnya. Dalam kondisinya saat ini, Xu Weilai merasa bahwa langkahnya sulit untuk dikendalikan untuk menghampiri cahaya itu.
Namun, satu kakinya itu sudah melangkah ke dalam cahaya itu. Ketika hendak melangkahkan kakinya yang lain, suara rendah dan tergesa-gesa dari seorang lelaki terdengar dari belakangnya.
"Xu Weilai!"
Langkah kaki Xu Weilai tiba-tiba berhenti dan menolehkan kepala.
Dalam sekejap, sosok yang dikenalnya itu langsung tertangkap dalam jangkauan pandangannya. Lelaki itu berdiri dalam kegelapan, namun hal itu tidak menutupi ketampanannya yang tidak tertandingi itu. Tatapan mata hitamnya membeku ke wajahnya, lalu berkata, "Xu Weilai, kemarilah."
'Ke sana? Di sana ada kegelapan malam yang dapat menelan seseorang....'
Meski ini adalah dunia mimpi, tetapi Xu Weilai tentu merasa ragu.