Meski posisinya sudah terkunci, Xu Weilai masih tidak mau didekap oleh Gu Yu begitu saja. Ia menggertakkan gigi dan menatap Gu Yu dengan kesal. Xu Weilai pun masih memperlihatkan kegigihannya untuk melawan dengan kekuatan yang tersisa.
Sebaliknya, Gu Yu masih menatap tajam ke arah mata Xu Weilai. Ia mengencangkan kedua sudut bibirnya, seolah menertawakan kemampuan Xu Weilai yang tidak bisa melawannya.
"Apa yang kau pikirkan tentangku saat ini?" suara Gu Yu sangat dalam, dengan sensasi dingin yang menusuk.
Tanpa menunggu jawaban Xu Weilai, ia pun menambahkan, "Kakek berharap penyakitmu segera sembuh. Kalau tidak ingin merepotkanku, jangan hanya bicara saja dan tetaplah beristirahat dengan tenang."
Kata-katanya itu membekukan gerakan pemberontakan Xu Weilai. Gerakan perlawanan Xu Weilai langsung terhenti dan ketegangannya mulai mereda.