Meski Xu Weilai mendapat ancaman seperti itu, ia lebih memilih mati daripada menyerah. Ia akan memilih dibunuh daripada menyerahkan barang bukti yang didapatkannya dengan susah payah.
Sampai suatu ketika para preman itu merencanakan aksi untuk menghabisinya. Saat itu Xu Weilai hanya sendirian dan jelas bukan tandingan para preman berbadan besar itu. Ia berusaha mempertahankan dirinya dengan berlari.
Sayangnya, Xu Weilai memang kalah stamina dengan para pengejarnya. Pada akhirnya ia tertangkap dan ditekan ke tanah.
Saat itu, para preman itu mengancam akan memotong tangan Xu Weilai agar tidak bisa menulis berita lagi. Saat mereka mengayunkan pisaunya, untungnya ada seseorang yang datang menyelamatkan Xu Weilai.
Tiba-tiba, muncul beberapa pengawal berpakaian hitam. Mereka berjumlah dua atau tiga orang. Mereka memukul para preman itu dan melarikan Xu Weilai ke rumah sakit.