Jejak keterkejutan melintas di mata Gu Yu. Ia ragu-ragu sejenak, lalu mengulurkan tangan dan mengeluarkan buku itu.
Tampilan buku ini cukup sesuai dengan selera perempuan. Karena Xu Weilai telah menguncinya di brankas dan memperlakukannya seperti benda berharga, berarti itu bukan buku catatan biasa.
Buku ini sedikit seperti buku catatan yang biasa digunakan para gadis untuk menulis buku harian atau mencatat suasana hati mereka saat berada di masa sekolah.
Apakah ini buku harian Xu Weilai?
Gu Yu tidak berniat melanggar privasi orang lain. Ia hanya menatap buku catatan di tangannya itu selama sepuluh detik sambil mengencangkan bibirnya yang tipis. Namun ketika hendak mengembalikannya, dua lembar kertas jatuh dari dalam buku itu.
Gu Yu tanpa sadar melihat kertas itu. Ia mengenali dua lembar kertas itu, yang jelas-jelas robekan dari kamus tebal Xinhua barusan. Tiap kertas itu tertulis satu karakter...