Gu Yu menjawab dengan lemah, "Hmm."
Awalnya, Zuo Si memang ingin Gu Yu setuju. Namun ketika dirinya mendengar bahwa Gu Yu tiba-tiba berkata setuju, di hatinya langsung muncul perasaan yang aneh.
Zuo Si merenung sejenak. Ia mencoba mengingat beberapa skandal yang didengarnya di perusahaan dalam dua hari terakhir. Tampaknya, ia sudah memahami sesuatu.
Zuo Si menggerakkan sudut bibirnya, suaranya kali ini terdengar mengejek. "Direktur Gu tidak pernah gagal dalam menangani sesuatu. Sekarang kamu langsung setuju, apakah kamu tidak takut bila keputusanmu ini membuatmu gagal?"
"Cukup, akan kututup teleponnya."
Ketika ucapan acuh tak acuh itu masuk ke telinganya, Zuo Si tidak punya waktu untuk berbicara lagi. Ia pun hanya bisa mendengar bunyi "Bip!" di telinganya....
Zuo Si mengangkat ponsel dari telinganya dan melemparkannya ke meja kopi. Ia mengambil gelas anggur merah, mengocoknya, lalu meminumnya dengan kepala terangkat.
******