Apakah perempuan yang wajahnya terlihat samar-samar ini bahkan hampir tidak bisa membuat Zuo An sadar bahwa dia adalah Xu Weilai?
Tanpa diduga, Zuo An tiba-tiba akan menanyakan hal ini. Xu Weilai tertegun, lalu mengangguk. Namun sedetik berikutnya, perempuan ini menggelengkan kepala.
Zuo An dengan ringan mengerutkan kening, "Maksudnya?"
Xu Weilai kembali duduk di kursi. Sikunya berada di lutut, lalu kedua tangannya menopang dagu. Ia menatapnya dengan tatapan mata yang memperlihatkan ekspresi yang jelas. Kemudian dengan malas menjawab, "Maksudnya, aku memang menyelamatkan Anda, tetapi aku tidak enak jika mendapat penghargaan sendiri. Walau demikian, aku sungguh menyelamatkan Anda."
Kira-kira karena ucapan Xu Weilai yang berbelit-belit, Zuo An jadi bingung hingga mengerutkan kening lebih dalam.