Air mata Xu Weilai jatuh lalu mengenai layar ponsel. Air matanya pun secara bertahap mengalir di layar.
Xu Weilai menjatuhkan tangannya dengan lesu, hingga ponselnya jatuh dari telapak tangannya. Ia mengambil botol anggur lagi dan meminumnya seteguk demi seteguk. Di akhir tegukan, Xu Weilai akhirnya merasa mabuk dan kesadarannya perlahan menghilang. Saat itu juga Gu Yu pun ikut menghilang dari pikirannya.
Ketika tersadar dari rasa mabuknya, langit di luar sudah begitu cerah. Hujan yang turun hampir sepanjang hari kemarin akhirnya berhenti. Langit biru seperti telah dicuci oleh air hujan, sehingga udara penuh dengan aroma tanah yang lembab.
Xu Weilai bangkit. Ia kembali ke kamar tidur dan mencuci wajahnya dengan baik di kamar mandi. Lalu, ia lanjut pergi ke dapur. Xu Weilai mengeluarkan kompres es untuk mengompres matanya.Β