Xu Weilai berkata dengan ringan seperti itu dengan senyuman tipis, tetapi tersirat sedikit makna mengeluh dan menyalahkan.
Lagi pula, masalah Gu Yu yang tidak kunjung memberi kabar ini telah mengganjal hatinya selama lebih dari sebulan. Ia juga masih tidak bisa mengendalikan emosinya dan akhirnya mengucapkan kalimat seperti itu.
Mendengarkan kata-kata Xu Weilai, kilatan emosi melintas di mata Gu Yu. Kemudian ia berkata, "Maaf, aku tidak kepikiran sampai ke situ. Apa yang ingin kamu makan? Ayo, kita makan dulu."
Maaf?
Xu Weilai memang ingin Gu Yu meminta maaf. Namun mengapa saat Gu Yu minta maaf, Xu Weilai merasa gaya bicaranya terdengar sopan dan seperti orang lain? Padahal, sebenarnya sikap Gu Yu ini terbilang tidak asing baginya.
Tapi... Xu Weilai telah mendapatkan sikap lembut, perhatian, kemanjaan dari Gu Yu. Walau tidak sedikit juga pandangan jijik, ketidakpedulian, dan bahkan kebencian yang dilontarkan dari Gu Yu kepadanya.