Otak Xu Weilai yang mulanya belum sepenuhnya sadar, seketika bahkan terasa lebih pusing akibat ciuman itu. Ia hanya bisa menahannya dengan linglung.
Saat Gu Yu menegakkan tubuh, mata Xu Weilai menjadi kabur. Di malam yang sunyi, hampir hanya ada suara napasnya yang mendesah cepat. Ujung jari lelaki itu membelai bibirnya dan berkata dengan suara serak, "Lanjutkan tidurmu, aku harus pergi."
Xu Weilai tercengang, dan tanpa sadar berkata, "Cepat sekali?"
'Gu Yu baru saja pulang, ini belum sampai beberapa menit, kan? Kenapa harus pergi lagi?' Pikir Xu Weilai dengan rasa tidak percaya.
"Ya." Gu Yu mengangkat tangannya dan melihat arloji. Ia pun segera berkata lagi, "Aku hanya bisa di sini selama sepuluh menit. Sekarang sembilan menit telah berlalu. Aku harus pergi ke bandara."
Xu Weilai yang baru saja sadarpun, kepalanya masih terlalu sulit menerima jawaban itu.