Saat ini, Xu Weilai dikurung di sel darurat. Sel itu merupakan ruangan yang berukuran kecil dengan jeruji besi yang menutupinya.
Sejujurnya, Xu Weilai tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dirinya benar-benar akan masuk ke tempat semacam ini. Bahkan lebih tidak menyangka lagi bahwa di saat seperti ini, ia masih memikirkan hal-hal yang tidak masuk akan seperti ini.
Namun, semakin lama Xu Weilai berada dalam situasi ini, ia semakin sadar untuk menstabilkan perasaannya. Bila hatinya kacau, ia akan gampang dikendalikan oleh orang lain secara membabi buta.
Xu Weilai pun duduk di tempat tidur, memeluk lututnya, dan mulai berpikir tentang cara yang harus dilakukan selanjutnya!
Entah sudah berapa lama, tiba-tiba ia mendengar ada suara langkah kaki datang. Namun saat ini Xu Weilai tidak peduli, bahkan tidak mengangkat kelopak matanya. Sampai saat suara kunci dibuka terdengar, barulah ia dengan malas mengangkat kepala.
Akan tetapi, tatapannya mendadak kaget.