Xu Weilai mendengus, tetapi tidak memperlihatkan rasa sakitnya sama sekali. Ia dengan menahan kesakitan itu hanya melanjutkan, "Aku tahu kamu takut. Jangan khawatir, aku di sini untuk membantumu. Aku tidak akan membiarkan binatang itu menyentuhmu lagi!"
Kak Mei memandang Xu Weilai dengan bimbang, ia pun memahami rasa sakit yang dirasakan gadis itu karena jari-jarinya terjepit oleh pintu. Kak Mei yang melihatnya saja sudah tahu rasa sakitnya, apalagi Xu Weilai sendiri?...
Kak Mei seketika melonggarkan tangannya dari pintu dengan ekspresi bingung, "Kenapa kau... melakukan ini?"
Kak Mei tentu mempertanyakan maksud perbuatan Xu Weilai ini. Lagi pula, bukankah masalah ini tidak ada hubungannya dengan Xu Weilai? Xu Weilai tidak punya hubungannya dengannya, tapi kenapa Xu Weilai lebih memilih untuk terluka dan membantunya?