Karena lengah, Xu Weilai pun bertemu dengan mata suram Gu Yu memandang dengan posisi miring. Pandangan itu membuat hati Xu Weilai merasa sedikit takut. Kemudian ia memaksakan diri untuk tersenyum dan berbisik, "Aku membuatkanmu secangkir kopi, apakah kau ingin meminumnya?"
Jari panjang Gu Yu mengetik di keyboard beberapa kali sebelum dengan malas menjawab, "Masuklah."
Xu Weilai meletakkan kopi di atas meja kemudian mendorongnya sedikit mendekat ke arah Gu Yu. Lalu ia tersenyum, "Tanpa gula, sedikit susu, kan?"
Bulu mata panjang Gu Yu bergetar hampir tidak terlihat. Ia menunduk menatap kopi yang mengepulkan asap tipis. Ia tiba-tiba bicara dengan suara yang begitu dalam "Kau masih ingat?"
Tatapan Xu Weilai jatuh pada kopi itu. Ia pun mengangguk, "Ya, aku masih ingat."